Bengkulu (ANTARA News) - Pemprov Bengkulu mengusulkan antisipasi bencana masuk kurikulum muatan lokal, sehingga lebih dipahami masyarakat.
"Bila sudah masuk dalam kurikulum muatan lokal antisipasi bencana tersebut bisa dipahami mulai anak siswa sekolah dasar sampai sekolah menengah atas," kata Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informasi Provinsi Bengkulu Ir Ali Berti, Minggu.
Program tersebut sudah menjadi agenda Gubernur Bengkulu Agusrin Maryono Najamudin mengingat daerah ini salah satu wilayah rawan bencan gempa bumi dan tsunami.
Langkah ini diambil untuk memberikan pemahaman pada siswa di sepuluh kabupaten/kota daerah ini, karena Bengkulu adalah daerah rawan bencana gempa bumi, tsunami, gunung meletus, banjir hingga longsor.
Gubernur telah menginstruksikan kepala daerah agar menganggarkan 25 persen dari APBD untuk dana bencana yang salah satunya digunakan untuk pendidikan antisipasi bencana.
Menghadapi bencana diharapkan seluruh Satusan perangkat daerah (SKPD) di setiap kabupaten/kota melakukan simulasi mimimal empat kali dalam setahun dan membentuk satuan bencana alam.
Dalam simulasi ini nantinya sangat berguna bagi masyarakat yang kurang mengetahui bagaimana cara menyelamatkan diri jika terjadi bencana.
Dalam waktu dekat akan dibuat gudang percontohan yang memuat alat-alat bencana alam seperti genset, tenda, petromak, peralatan masak.
Angaran akan diambil dari APBD 2011 sebesar Rp250 miliar dan dana nantinya digunakan untuk mempersiapkan jalan-jalan evakuasi dan latihan menyelamatkan diri, katanya.(*)
Z005/AR09
Pewarta:
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2010