Kupang (ANTARA News) - Komunitas warga eks Timor-Timur yang tinggal dan menetap di Indonesia, pada 28 November 2010 akan menggelar Kongres Uni Timor Aswain (Untas), sebuah organisasi yang memayungi sekitar 11.000 lebih warga baru Indonesia itu.
Ketua Panitia Kongres Untas Joanico Cesario Belo, di Kupang, Sabtu, mengatakan, kongres itu digelar setelah berbagai persiapan teknis selesai termasuk menyatukan perbedaan persepsi terhadap Untas yang selama ini berkembang di kalangan tokoh dan pengurus.
Sebelumnya kongres regenerasi kepemimpinan di organisasi yang menghimpun ribuan warga eks Timtim di Indonesia ini dijadwalkan digelar akhir September 2010, namun karena ada hambatan teknis persiapan panitia, sehingga ditunda hingga akhir November 2010.
"Saat ini panitia telah merampungkan persiapan kongres. Karena itu, siapapun jangan lagi menodai dengan kepentingan pro dan kontra pelaksanaan kongres, karena kongres ini sangat bermanfaat, untuk menentukan langkah organisasi tersebut ke depan," katanya.
Salah satu deklarator Untas di Timor Barat tahun 2000 silam ini mengatakan saat ini panitia tinggal menyisakan persiapan dalam hal anggaran.
"Panitia sedang merekap jumlah anggaran yang dibutuhkan selama pelaksanaan kongres nanti. Setelah rampung, akan diusulkan ke badan pengurus. Kita masih bahas anggarannya, jadi kalau sudah selesai diajukan ke badan pengurus untuk disetujui," katanya.
Ia mengatakan selain persiapan teknis tersebut, pihak panitia akan bersurat ke menteri-menteri terkait menyangkut kongres Untas ini.
Hal ini dimaksudkan agar Untas bisa diakui sebagai organisasi perjuangan warga eks Timtim. Selain itu, kongres dipastikan dihadiri 13 Dewan Pimpinan Daerah (DPD) dan enam Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Untas yang ada di seluruh Indonesia.
Mantan anggota pasukan perdamaian PBB di Kroasia ini menegaskan, kongres ini digelar setelah sekitar 700 dari sekitar 11.000 anggota Untas mendesak agar segera dilakukan reorganisasi dan regenerasi kepemimpinan sementara Untas saat ini.
Joanico yang juga mantan pejuang pro Otonomi ketikan Timtim masih merupakan bagian dari NKRI ini mengatakan regenerasi kepemimpinan sementara di Untas ini penting dilakukan, karena sudah hampir 11 tahun organisasi ini berdiri, tidak melaksanakan tugas dan fungsinya yang seperti diamanatkan dalam kongres pertama di Biti Bot Timoris, tahun 2002.
Dia mengatakan salah satu pokok yang harus dilaksanakan pimpinan sementara (caretaker) Untas adalah memperjuangkan nasib dan kesejahteraan ribuan warga eks Timtim yang ada di Timor Barat dan daerah lainnya di Indonesia.
Namun selama hampir 11 tahun Armindo Mariano Soares dan Daniel Baptista sama sekali tidak melakukan aktivitas aau kegiatan apapun untuk membantu dan menyejahterakan anggota Untas, sehingga harus segera diganti, sehingga ada semangat baru untuk melaksanakan tugas-tugas yang diamanatkan oleh peserta kongres.(*)
(ANT-084/A041/R009)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010
Ini dapat membawa perubahan positif bagi kami selama kami yang berada dalam kem pengunsian merasa banyak selaki penderitan yang kami alami baik itu bertentangan dengan masyarakat setempat maupun dengan sesama kami...
saya berharap agar semaunya sadar akan keadaan ini dan merealisisasi dana bagi kem pengusian yang ada di naibanat khususnya reknamo dan tatelek
kami warga komunitaspengungsi EKS TIMOR TIMUR mengharapkan semoga kepengurusan UNTAS Versi Kongres K e II bisa membawa perubahan bagi kami pengungsi Tim Tim.
Janga ikut jejak KOKPIT yang sedikit2 duit.
- mengeluarkan pernyataan yang syarat kebohongan
- menejemen kepengurusan paling BOBROK
- Mengatas namakan Pemerintah untuk menaikkan Pangkat bagi Pegawai Negeri (PNS)
Saran :
KALAU BOLEH MEREKA DIPOLISIKAN
=.....DI PAPUA SUDAH KAMI POLISIKAN.....=