Peruntukannya untuk jalan warga, tapi sering dilintasi truk yang bertonase berat sehingga jalan kabupaten cepat rusak

Purwakarta (ANTARA) - Anggota DPR RI Dedi Mulyadi mengungkapkan kerusakan jalan kabupaten di wilayah Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, akibat sering dilintasi truk berbobot besar.

"Peruntukannya untuk jalan warga, tapi sering dilintasi truk yang bertonase berat sehingga jalan kabupaten cepat rusak," katanya, dalam sambungan telepon seluler yang diterima di Karawang, Selasa.

Ia menyampaikan, jalan kabupaten yang dulu dibangun saat menjabat Bupati Purwakarta kini kondisinya hancur karena sering dilintasi truk-truk besar yang mengangkut material besar seperti semen dan lain-lain.

Hal itu terjadi karena seringkali jalan kabupaten menjadi akses pabrik yang berada di sekitar daerah tersebut.

Jalan beton berlapis hotmix yang dulu dibangun kini terkelupas bahkan sudah terbelah di banyak titik. Jalan itu rusak karena sering dilintasi truk berbobot besar.

"Saya memergoki sejumlah truk bertonase berat yang tengah melintasi jalan tersebut dan menanyakan beban truk yang ternyata berbobot puluhan ton, padahal itu jalan kabupaten yang setiap hari dilintasi warga," katanya.

Menurut Dedi, truk bertonase besar tidak boleh melewati jalan itu karena struktur jalan tidak mampu menahan beban yang sangat berat. Sebab status jalannya jalan kabupaten.

Atas temuan itu, legislator dapil Purwakarta, Karawang dan Bekasi ini mendatangi perusahaan yang mengoperasikan truk besar itu.

Dedi meminta agar pihak perusahaan bertanggung jawab atas kerusakan jalan kabupaten yang sering dilintasi truk yang keluar-masuk ke perusahaan tersebut.

"Saya meminta pihak perusahaan bertanggung jawab terhadap kondisi jalan rusak. Mereka harus membangun kembali jalan itu agar mulus seperti sedia kala," katanya.

Baca juga: 30 titik jalan rusak di Jaktim telah diperbaiki
Baca juga: Gunakan kecerdasan buatan, BPJT-UGM pantau kerusakan jalan tol
Baca juga: Sutarmidji minta Kementerian PU benahi jalan Trans Kalimantan

Pewarta: M.Ali Khumaini
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2021