Kota Pekanbaru (ANTARA) - Sebanyak 6.930 narapidana yang tersebar di 16 lapas/rutan di Riau memperoleh remisi umum pada tahun ini, kata Kepala Kanwil Kemenkumham Riau Pujo Harinto.
Untuk 167 orang diantaranya memperoleh remisi umum II atau langsung bebas karena masa hukumannya berakhir setelah dikurangi pemberian remisi.
Remisi diserahkan langsung oleh Wakil Gubernur Riau, Edy Natar Nasution, kepada dua orang perwakilan narapidana yang berasal dari Lapas Pekanbaru dan LPKA Pekanbaru di Gedung Daerah Balai Serindit Gubernuran Riau, di Pekanbaru, Selasa.
Kepala Kanwil Kemenkumham Riau Pujo Harinto mengatakan, Remisi umum adalah pengurangan masa hukuman kepada narapidana yang telah memenuhi syarat dan diberikan pada saat peringatan HUT Kemerdekaan RI.
Baca juga: Sebanyak 134.430 napi dan anak terima remisi 17 Agustus
Setiap tanggal 17 Agustus, katanya, merupakan momentum bagi bangsa Indonesia untuk mengenang perjuangan kemerdekaan sekaligus refleksi atas berbagai upaya yang telah dilakukan dalam pembangunan bangsa.
"Momentum peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-76 Republik Indonesia ini juga diperingati dengan pemberian Remisi Umum (RU) bagi narapidana dan Anak dimana pemberian remisi dilakukan untuk meningkatkan rasa kebangsaan bagi narapidana sekaligus memenuhi hak narapidana," katanya.
Pujo Harinto, mengatakan penyerahan remisi ini serentak dilaksanakan di seluruh Indonesia secara virtual menggunakan aplikasi zoom meeting dan dipusatkan di Graha Bakti Pemasyarakatan Direktorat Jenderal Pemasyarakatan, Jakarta. Selain Wakil Gubernur Riau, kegiatan pemberian remisi umum bagi narapidana dan anak dalam rangka HUT Ke-75 Kemerdekaan RI ini juga dihadiri Forkopimda Riau.
“Pelaksanaan dan pengawasan terhadap pemberian remisi ini dilakukan secara selektif, ketat, memegang prinsip kehati-hatian, dan tentunya tidak dipungut biaya,” kata Pujo lagi.
Narapidana yang diusulkan untuk dapat remisi umum ini juga telah sesuai dengan aturan yang berlaku. Mereka yang berkelakuan baik, telah mengikuti program pembinaan dengan predikat baik dan telah menjalani masa pidana lebih dari 6 bulan, tambahnya.
Pujo berharap pemberian remisi ini dapat memotivasi para narapidana agar dapat berbuat lebih baik dan tidak mengulangi lagi perbuatan melanggar hukum sehingga mampu menjadi manusia mandiri yang bermanfaat bagi dirinya, keluarga dan masyarakat.
Pujo menjelaskan bahwa dari jumlah penghuni lapas/rutan di Riau per 15 Agustus 2021 adalah sebanyak 13.986 orang yang terdiri dari 11.453 narapidana dan 2.533 tahanan. Kapasitas hunian hanya sebanyak 4.455 orang sehingga terjadi over kapasitas hunian sebesar 314 persen.
Dalam pemberian RU tahun ini, napi di Lapas Pekanbaru menjadi yang terbanyak mendapatkan remisi, yaitu sebanyak 962 orang. Disusul Lapas Bengkalis sebanyak 901 orang dan Rutan Pekanbaru sebanyak 900 orang. Untuk RU II atau langsung bebas, paling banyak terdapat di Rutan Pekanbaru yaitu sebanyak 44 orang, lalu Lapas Bengkalis sebanyak 28 orang, serta Rutan Dumai sebanyak 25 orang.
Secara nasional, Kemenkumham memberikan remisi kepada 134.430 orang narapidana di seluruh Indonesia, sebanyak 2.491 narapidana diantaranya dapat langsung "menghirup udara" bebas karena termasuk dalam kategori RU II. Selain sebagai salah satu hak narapidana dan Anak yang sudah sewajarnya diberikan, Remisi Umum 2021 turut menghemat pengeluaran negara dengan memangkas anggaran makan narapidana hingga lebih dari Rp205 milyar.
Remisi merupakan apresiasi negara atas pencapaian yang sudah dilakukan oleh Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) selama menjalani pembinaan di Lembaga Pemasyarakatan (lapas), Rumah Tahanan Negara (rutan), dan Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA).
Baca juga: 3.271 napi di Sumbar terima remisi hari kemerdekaan
Baca juga: HUT Kemerdekaan RI, 707 WBP Rutan Depok dapat remisi
Pewarta: Frislidia
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2021