Palu (ANTARA News) - Menteri Hukum dan HAM Patrialis Akbar meminta perguruan tinggi melakukan penelitian di lembaga permasyarakatan atau di rumah tahanan.
"Teliti kenapa setiap hari semakin banyak orang masuk penjara," kata Patrialis Akbar sebelum meresmikan Pusat Hukum dan HAM di Palu, Sulawesi Tengah, Sabtu.
Dia mengatakan bahwa apa yang membuat penjara penuh harus diteliti, apakah moral bangsa semakin merosot atau karena gejala lainnya.
"Ini akan menjadi kajian menarik bagi perguruan tinggi dan bermanfaat bagi masyarakat luas," katanya.
Penelitian di lembaga permasyarakatan dan rumah tahanan itu merupakan bagian dari tri dharma perguruan tinggi.
"Jadi, saya tunggu hasil penelitiannya," kata Patrialis.
Selain itu, dia berharap setiap perguruan tinggi juga membangun kantor bantuan hukum yang bermanfaat bagi masyarakat yang membutuhkannya.
"Semakin banyak kantor bantuan hukum, maka semakin banyak pula permasalahan hukum yang akan diselesaikan," kata Patrialis.
Kementerian hukum dan HAM sendiri baru saja menandatangani nota kesepahaman (MoU) kepada empat perguruan tinggi di Kota Palu tentang kerjasama penelitian dan pengabdian kapada masyarakat.
Empat perguruan tinggi itu adalah Universitas Tadulako Palu, Universitas Alkhairaat Palu, Universitas Muhammadiyah Palu, dan STAIN Dato Karama Palu.
Kedatangan Menkumham di Palu, selain meresmikan Pusat Hukum dan HAM juga memberikan penghargaan kepada 29 desa sadar hukum di Sulteng.
Sebelumnya, Menkumham Patrialis Akbar dan sejumlah stafnya meninjau Kantor Imigrasi Palu dan Rumah Tahanan Palu.
(R026/S026)
Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2010