Yogyakarta (ANTARA News) - Kementerian Pertanian Republik Indonesia mengalokasikan dana tambahan sebesar Rp61 milyar untuk mengganti sapi-sapi milik warga korban letusan Gunung Merapi.
"Dana tersebut untuk berjaga-jaga jika dana awal sebesar Rp100 milyar tidak cukup untuk mengganti sapi warga korban letusan Gunung Merapi di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dan Jawa Tengah," kata Menteri Pertanian Suswono saat meninjau lokasi penampungan sapi milik warga korban letusan Gunung Merapi di Lapangan Tlogoadi Sleman, Sabtu.
Ia mengatakan bahwa dana sebesar Rp61 milyar tersebut didapat dari realokasi sejumlah mata anggaran di kementeriannya.
"Pemerintah akan mengganti sapi-sapi milik warga dengan harga yang pantas, pembayarannya akan dilakukan melaui bank, oleh karena itu warga yang ternaknya diganti akan dibuatkan rekening," katanya.
Hingga saat ini kata dia pihaknya baru berhasil mengidentifikasi sebanyak 6.787 ekor sapi, masih ada 50.092 ekor sapi yang belum teridentifikasi.
"Sapi yang telah dievakuasi saat ini ditempatkan di 167 titik penampungan yang tersebar di Provinsi DIY dan Jawa Tengah. Saat ini proses pengumpulan data terus berlanjut," katanya.
Menteri juga menjamin sapi-sapi korban letusan Gunung Merapi yang telah dievakuasi dan ditempatkan di titik-titik penampungan terawat dengan baik.
"Pemerintah menjamin ketersediaan pakan bagi ternak yang telah dievakuasi dan saat ini berada di titik-titik penampungan," katanya.
Oleh karena itu, kata dia, para peternak tidak perlu buru-buru menjual sapi-sapi mereka, terlebih lagi dengan harga yang murah.
"Sapi-sapi tersebut masih dalam kondisi bagus dan masih dapat memroduksi susu, kalau dijual sekarang, peternak justru akan merugi," katanya.
Seandainya mau dijual, ia mengatakan, pemerintah akan membeli dengan harga yang pantas. "Anakan berumur enam bulan dihargai Rp5 juta, sapi hamil Rp9 juta, sapi perah produktif Rp10 juta, sedangkan sapi pejantan akan dibeli seharga Rp22.000 per kilogram," katanya.
(ANT/S026)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2010