Bengkulu (ANTARA News) - Pemerintah Provinsi Bengkulu, segera memasang sirine dan menetapkan jalur evakuasi untuk mengatasi korban gempa vulkanik gunung api Kaba di Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu.
"Awal tahun depan kita mulai menyediakan sarana tersebut dengan menyediakan peta lokasi, posisi desa dan tanda jalur evakuasi sehingga masyarakat mengetahui posisi yang ditempati," kata Gubernur Bengkulu Agusrin M Najamuddin, Sabtu.
Pemerintah Provinsi Bengkulu pada 2011 akan membangun jalan pada empat penjuru yang menghubungkan lokasi aman dari semburan vulkanik. Dan melanjutkan dengan menyediakan sirine serta titik evakuasi.
Setelah mengetahui masyarakat yang tinggal di lokosi gunung api tersebut amat rawan dari ancaman semburan vulkanik, maka segera menyediakan jalur evakuasi berupa jalan serta sarana informasi lainnya.
Hingga 2013 pemerintah daerah baik provinsi dan daerah akan serius memperhatikan risiko yang akan mengancam warga di daerah ini, karena terdapat empat kecamatan dan 14 desa yang berada dalam ancaman letusan gunung tersebut.
Ia mengatakan, seluruh dinas terkait harus segera mungkin menyiapkan data sehingga secara cepat pembangunan sarana tersebut selesai dan dapat digunakan.
"Jangan berhenti untuk mengatasi bencana alam, kondisi aktivitas gunung api yang menurun tidak menjadikan diam berbuat untuk keselamatan," ujarnya.
Aktivitas gunung tersebut sekarang terus menurun tetapi tidak dapat menjamin kondisi itu terus aman bagi keselamatan masyarakat.
Dalam hitungan hari kondisi gunung api dapat berubah sehingga harus segera mencari solusinya untuk menekan korban jika musibah bencana itu terjadi.
"Kita harus belajar pada sejarah gunung itu, pada 1833 hingga 1956 terus mengeluarkan lahar panas yang telah merenggut korban jiwa mencapai 276 orang, korban jiwa atas peristiwa itu mestinya dapat diatasi dengan menyediakan sarana informasi," katanya.
Mulai saat ini kegiatan simulasi akan mengawali langkah meminimalisir jatuhnya korban dari peristiwa yang tidak diinginkan.
Sejak 2009 hingga sekarang Gunung Kaba terus menimbulkan gempa vulkanik yang cukup tinggi, ujarnya.
Meskipun telah ditetapkan status waspada terhadap masyarakat sekitar untuk tidak panik dan tetap terus beraktivitas seperti biasanya, namun harus mengutamakan kewaspadaan sehingga pada kondisi apa pun masyarakat dapat siap untuk mengantisipasi kejadian itu nantinya.
(ANT/S026)
Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2010