Wakil Kepala Polres Penajam Paser Utara, Komisaris Polisi Nur Kholis, di Penajam, Selasa, mengatakan, "Kami perkuat pemahaman tentang bahaya radikalisme dan terorisme untuk mencegah masyarakat terpengaruh kelompok itu."
Baca juga: H Embay: Virus radikalisme juga merupakan virus yang berbahaya
Baca juga: Moderasi upaya hindarkan bahaya radikalisasi di kalangan milenial
Pencegahan tersebut dilakukan Polres Penajam Paser Utara melalui kegiatan diseminasi pencegahan paham radikalisme, terorisme, dan komunisme. "Kegiatan itu, kami laksanakan di aula Kantor Kementerian Agama Kabupaten Penajam Paser Utara, Senin (16/8)," kata dia.
"Pelajar dengan ketidakstabilan emosi kerap dimanfaatkan untuk memasukan ideologi radikalisme kepada kaum muda," katanya.
Baca juga: Kodim 0409/Rejang Lebong ingatkan bahaya laten komunis dan radikalisme
Baca juga: Bahaya radikalisme terhadap keutuhan NKRI
Pemahaman tentang bahaya radikalisme dan terorisme tersebut diberikan kepada pejabat pemerintahan kecamatan, kelurahan dan desa. Camat, lurah dan kepala desa bersama forum bela negara membacakan deklarasi dalam kegiatan yang digelar Polres Penajam Paser Utara itu.
Polres Penajam Paser Utara juga memberikan bantuan berupa 250 karung beras untuk masyarakat kurang mampu di empat kecamatan. "Kami ambil beras dari kelompok tani, dan dibagikan kepada warga kurang mampu terdampak COVID-19 atau warga sedang isolasi mandiri," kata dia.
Baca juga: STKIP Sampit bekali mahasiswa pemahaman bahaya radikalisme
Baca juga: Radikalisme dan terorisme masih jadi ancaman di Indonesia
Bakti sosial tersebut selain untuk meringankan beban masyarakat, kata dia, sekaligus dalam rangka HUT ke-76 Kemerdekaan RI.
Pewarta: Novi Abdi/Bagus Purwa
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2021