Pandeglang (ANTARA News) - Warga Pandeglang berharap pemerintah kabupaten (pemkab) setempat, kembali menggratiskan beras untuk warga miskin (raskin), seperti pernah dilakukan pada 2007-2008.

Beberapa warga di Kecamatan Sukaresmi ketika dikonfirmasi, Jumat, mengaku sangat berharap pemkab mengerluarkan kebijakan untuk menggratiskan raskin.

"Dulu raskin pernah gratis, tapi kini kami harus menebus kembali sebesar Rp1.600/kg, kata Jasinah, salah seorang warga Sukaresmi.

Ia mengaku, uang Rp1.600/kg untuk menebus raskin cukup berat dirasakan olehnya, karena pendapatan yang diperoleh sehari-hari sangat minim.

Jasinah, yang sehari-hari berjualan sapu lidi keliling kampung itu, mengaku hanya memperoleh penghsasilan Rp10 ribu.

Dengan minimnya penghasilan itu, Jasinah mengaku sering kali mengkonsumsi nasi aking (nasi bekas) atau sungkong.

Hal senada disampaikan Suiman, warga Sukaresmi lainnya yang juga tidak bisa menebus raskin dengan harga Rp1.600/kg, serta berharap agar beras itu bisa dibagikan secara gratis pada warga miskin.

"Dulu pemkab bisa membagikan raskin secara gratis, tapi kenapa kini kami harus menebus. Uang Rp1.600 bagi kami sangat besar," katanya.

Pada 2007-2008, pemerintah Kabupaten Pandeglang mengalokasikan anggaran untuk subsidi raskin, sehingga warga setempat tidak lagi menebus raskin tersebut, mereka mendapatkan beras itu secara gratis.

Namun mulai 2009, subsidi untuk raskin itu dihilangkan, sehingga warga pun harus menebus kembali beras yang telah mendapat subsidi dari pemerintah pusat itu. (ANT/K004)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010