Bisa diturunkan total biaya listrik Petrokimia sampai 12 persen. Jadi sudah terlihat ini...
Gresik, Jatim (ANTARA) - PT Petrokimia Gresik bekerja sama dengan PT PLN (persero) dalam program Captive Incentive sebesar kurang lebih 11,4 megawatt (MW), dan mulai menggunakan listrik PLN dari sebelumnya hanya mengandalkan listrik dari pembangkit milik sendiri.
Direktur Utama Petrokimia Gresik, Dwi Satriyo Annurogo di Gresik, Selasa, mengatakan kerja sama ini merupakan upaya sinergi BUMN, dan mampu melakukan efisiensi biaya listrik untuk produksi pupuk hingga 12 persen.
“Bisa diturunkan total biaya listrik Petrokimia sampai 12 persen. Jadi sudah terlihat ini. Jadi kami yang banyak berterima kasih pada PLN sehingga sangat mendukung kami untuk efisiensi dan competitiveness” ujar Dwi, dalam siaran persnya kepada wartawan.
Baca juga: Menteri BUMN aktifkan unit produksi oksigen di Petrokimia Gresik
Dwi mengatakan ada dua hal yang menjadi keunggulan komparatif untuk program ini, yakni tersedianya energi listrik yang lebih andal dan efisien.
"Listrik menjadi energi utama bagi keberlangsungan operasi di Petrokimia Gresik yang memiliki luas wilayah sekitar 500 ha," katanya.
Sementara itu, Petrokimia Gresik memiliki 31 pabrik yang terdiri dari 17 pabrik pupuk serta 14 lainnya pabrik bahan kimia yang mendukung pabrik pupuk.
Pupuk yang dihasilkan berkaitan dengan pertanian dan ketahanan pangan nasional sehingga menyangkut hajat hidup masyarakat Indonesia.
Baca juga: PLN rampungkan enam proyek nasional senilai Rp1,2 riliun di Jatim
Ia mengatakan, dengan peralihan menggunakan listrik PLN juga dapat membuat pemakaian listrik Petrokimia Gresik lebih ramah lingkungan.
Direktur Utama PLN Zulkifli Zaini bersyukur atas capaian efisiensi biaya listrik yang dapat dicapai oleh Petrokimia Gresik lewat program tersebut.
“Kami ucapkan terima kasih kepada PT Petrokimia Gresik yang mempercayakan kebutuhan kelistrikannya kepada PLN dalam program Captive Incentive. Tentunya, kami juga mengucapkan terima kasih kepada Kementerian BUMN atas dukungannya untuk bersinergi antar BUMN" ungkap Zulkifli.
Zulkifli menjelaskan, Captive Incentive merupakan program inovasi PLN untuk memenuhi harapan pelanggan, khususnya segmen Industri dan bisnis, dengan melihat adanya kebutuhan dari sisi efisiensi finansial dan operasional.
Skemanya melalui pengalihan sumber listrik pembangkit mandiri dengan pasokan listrik dari PLN.
Pewarta: A Malik Ibrahim
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2021