Menurut laporan yang disiarkan oleh jejaring Kantor Kepresidenan, Rahimi menyatakan hal itu saat melakukan pertemuan dengan Ketua Dewan Parlemen Nasional Kebijakan Luar Negeri Turki, Murat Mercan.
Dia menambahkan bahwa persatuan antara negara-negara regional akan menghindari kewenangan arogan dalam menyusup ke kawasan itu dan menegakkan kebijakan antara mereka.
Menurut dia, hubungan Iran dan Turki berlangsung secara "akrab dan bersahabat", dengan menunjukkan bahwa hubungan kedua negara berada di tingkat tertinggi sehingga dapat menjadi contoh bagi negara lain di kawasan itu serta di dunia.
"Hubungan parlementer yang kuat dapat membantu menyatukan hubungan politik dan ekonomi," ujar dia.
Dengan mengacu untuk menentukan tingkat bursa komersial pada 30 miliar dolar AS, dia mengatakan bahwa Iran dan Turki harus melakukan upaya terpenting mereka dalam mempromosikan kerja sama ekonomi atas upaya untuk menemukan contoh.
Mercan saat berpidato menekankan promosi lebih jauh pada hubungan bilateral dan mengatakan bahwa parlemen Turki merasa bertanggung jawab dalam membantu mewujudkan tingkat yang ditetapkan bagi bursa saham.
Selain itu, dengan menekankan kepentingan keamanan, perdamaian, dan stabilitas di kawasan itu, Mercan juga mengatakan bahwa Iran sebagai kekuatan besar di kawasan itu memiliki peranan yang penting mengenai hal tersebut.
"Tentu saja semua negara harus membantu meningkatkan keamanan dan perdamaian kawasan regionalnya," kata Mercan.(*)
(Uu.KR-BPY/M016/R009)
Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010