Islamabad (ANTARA News/IRNA-OANA) - Presiden Pakistan Asif Ali Zardari dan PM Syed Yusuf Raza Gilani mengutuk keras serangan bom terhadap kantor pusat pemeriksaan di kota pelabuhan Karachi yang menewaskan sedikitnya 18 orang dan lebih 100 cedera.

Bom itu menghantam gedung Departemen Pemeriksaan Kejahatan (CID) di daerah sensitif dan para saksi mata mengatakan bangunan itu hancur total dalam serangan itu.

Presiden Zardari yang sedang berkunjung ke China, berikrar pemerintah tidak akan tinggal diam terhadap tindakan sejenis itu dan akan terus perang terhadap teror, menurut pesan yang diterima.

"Tindakan teror akan lebih memperkuat tekad pemerintah untuk terus memerangi terorisme dan ekstremisme sampai benar-benar terbasmi," kata Presiden Zardari.

Dia juga mengarahkan pemerintah provinsi untuk memberikan perawatan medis sebaik mungkin kepada korban luka, kata pernyataan itu.

Menteri Dalam Negeri provinsi Sindh selatan Zulfikar Mirza mengatakan bahwa sebuah kendaraan bermuatan alat peledak menghantam kantor intelijen.

Mirza membandingkan serangan itu dengan serangan bunuh diri terhadap Hotel Marriot di Islamabad yang menewaskan 54 orang dan melukai lebih dari 250 lainnya pada September 2008.

Dia menambahkan bahwa beberapa tokoh garis keras sedang diperiksa di dalam pusat pemeriksaan itu.

Para saksi mata mengatakan mereka mendengar tembakan di kantor CID yang dijaga ketat beberapa menit sebelum serangan bom itu terjadi.

Mereka mengatakan, beberapa orang bersenjata tiba di gedung CID namun dihentikan oleh para petugas penjaga, yang memicu baku-tembak.

Menteri dalam negeri Sinh juga membenarkan terjadinya baku tembak antara penyerang dan penjaga keamanan.

Saluran-saluran TV lokal melaporkan enam anggota kelompok Lashkar-e-Jhangvi yang dilarang ditahan di pusat CID untuk diperiksa.

Sumber-sumber mengatakan bahwa sebagian besar polisi termasuk di antara mereka yang tewas dan terluka.

Beberapa perempuan dan anak-anak, tinggal di rumah-rumah di dekatnya, juga terluka.

Sumber-sumber kepolisian mengatakan bahwa beberapa karyawan CID terkubur di bawah reruntuhan bangunan.

Ledakan itu menyebabkan dua lobang besar di lokasi serangan.

Ledakan itu begitu kuat sehingga beberapa bangunan di daerah itu juga rusak.

Sebuah masjid di dekat pusat CID juga runtuh.

Sejumlah besar dari kota ambulans bergegas ke lokasi dan membawa korban luka ke rumah sakit.

Pakistan Taliban mengaku bertanggung jawab atas serangan itu dan memperingatkan akan ada lebih banyak serangan lagi, kata saluran TV lokal melaporkan.

Tayangan televisi menunjukkan beberapa orang cedera, termasuk anak-anak, melarikan diri tempat ledakan itu.

Polisi dan pasukan paramiliter menyelamatkan beberapa orang setelah ledakan.

(KR-AES/H-AK/B002/S026)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2010