Kami juga akan mendorong pengembangan energi baru terbarukan yang lebih efisien,
Jakarta (ANTARA) - Menteri Keuangan Sri Mulyani menyebutkan anggaran subsidi energi tahun 2022 naik menjadi Rp134 triliun dibandingkan outlook 2021 yang sebesar Rp128,5 triliun.
"Untuk subsidi tahun depan memang mengalami kenaikan seiring dengan harga bahan bakar minyak (BBM)," ujar Sri Mulyani dalam Konferensi Pers Nota Keuangan dan RUU APBN 2022 secara daring di Jakarta, Senin.
Dalam Buku II Nota Keuangan beserta RAPBN 2022, subsidi energi tahun depan akan meliputi subsidi BBM dan LPG tabung tiga kilogram sebesar Rp77,5 triliun dan subsidi listrik Rp 56,5 triliun.
Adapun subsidi BBM dan LPG tabung tiga kilogram terbagi atas subsidi jenis BBM tertentu senilai Rp11,3 triliun dan LPG tabung tiga kilogram yaitu Rp66,5 triliun.
Sri Mulyani menjelaskan kebijakan subsidi energi tahun 2022 akan terdiri dari melanjutkan pemberian subsidi tetap solar Rp500 per liter, hingga mengarahkan pelaksanaan kebijakan subsidi LPG tabung tiga kilogram dan subsidi listrik menjadi subsidi berbasis Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) secara bertahap.
"Kami juga akan mendorong pengembangan energi baru terbarukan yang lebih efisien," ujarnya.
Sementara itu, Bendahara Negara menegaskan pelaksanaan transformasi subsidi energi akan dilakukan secara bertahap dan hati-hati, mengingat bahwa tahun 2022 masih merupakan tahun pemulihan ekonomi.
Dengan demikian, seluruh pelaksanaan transformasi subsidi energi tersebut akan sangat ditentukan oleh waktu, kecepatan, dan kekuatan dari pemulihan ekonomi dari COVID-19.
Baca juga: Belanja negara 2021 naik, Sri Mulyani: Ada kenaikan subsidi energi
Baca juga: Menteri ESDM sebut akan kurangi kuota BBM Premium di Jawa-Madura-Bali
Baca juga: Anggota DPR tak setuju penghapusan BBM premium pada tahun 2022
Pewarta: Agatha Olivia Victoria
Editor: Subagyo
Copyright © ANTARA 2021