"Saya tadi mendapat kabar dari ajudan Bapak Try Soetrisno (mantan Wapres.Red) dan saya akan menuju ke rumah duka," kata anggota Eminent Persons Group (EPG) Indonesia-Malaysia, Musni Umar, saat dihubungi ANTARA, di Jakarta, Jumat.
Dirinya belum bisa mengetahui secara pasti penyebab meninggalnya Des Alwi dan dirinya saat ini sedang menuju rumah duka.
"Pak Des Alwi bersama saya sama-sama duduk sebagai anggota EPG, sehingga saya cukup dekat dengan beliau," katanya.
Des Alwi lahir di Banda Naira, 17 Nopember 1927. Di Jakarta, ia terkenal sebagai pelobi tingkat tinggi dan simbol masyarakat Banda.
Sebagian orang menilai, kepiawaian Des Alwi dalam hal melobi, hingga mendapat julukan pelobi tingkat tinggi, dari petinggi nasional hingga internasional itu salah satunya hasil dari kebiasaannya bergaul dengan tokoh-tokoh tahanan politik yang dibuang ke Banda.
Des banyak belajar dari dr. Tjipto Mangunkusumo yang disebutnya sebagai Oom Tjip, Dr Muhammad Hatta yang dipanggilnya sebagai Oom Kaca Mata, Sjahrir sebagai Oom Rir, Mr Iwa Kusumah Sumantri dan beberapa anggota Sjarikat Islam Indonesia lainnya.
(A025/A041)
Pewarta:
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2010