Yogyakarta (ANTARA News) - Pemerintah Kecamatan Pakem, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), mendatangkan pawang untuk memeriksa jejak dua macan tutul yang masuk perkampungan di kaki Gunung Merapi.
"Kami mengundang pawang dari Kebun Raya Kebun Binatang (KRKB) Gembira Loka Yogyakarta untuk memantau pergerakan macan tersebut yang terlihat berkeliaran di Dusun Kuwaron, Candibinangun," kata Camat Pakem Budiharjo, di Sleman, Kamis.
Dua macan tutul terlihat warga berkeliaran di dusun itu, Kamis siang, yang diduga karena kondisi di lereng Merapi semakin panas pascaerupsi.
Kedua macan tersebut turun ke perkampungan, karena hutan di lereng Merapi diduga habis terbakar.
Seorang warga yang melihat macan itu, Sukidi mengatakan dirinya kaget ketika mengetahui kedua macan tersebut berkeliaran di sekitar kandang sapi miliknya sekitar pukul 12.00 WIB.
"Satu macan tergolong besar, karena tingginya mencapai hampir satu meter dengan panjang sekitar satu meter lebih, sedangkan yang satu ekor bertubuh lebih kecil," katanya.
Menurut dia, dirinya langsung lari dan memberitahu warga sekitar dan petugas Polsek Cangkringan. Namun, kedua macan itu telah pergi dari lokasi tersebut.
Seorang warga lain, Syawal mengatakan, dirinya ketika sedang mencari rumput mendengar suara "auman" macan, tetapi tidak dihiraukannya.
"Saya memang mendengar `auman` macan, tetapi tidak menghiraukannya. Kejadian macan masuk kampung baru pertama kali terjadi, tetapi warga tidak terlalu merisaukannya," katanya (B015*E013/K004)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010