"Tidak seperti Idul Fitri lalu yang harga kebutuhan pokok fluktuatif bahkan cenderung meningkat," kata Herry Syamsudin di Sintang, Kamis.
Menurutnya, hingga saat ini tidak ada kenaikan signifikan terhadap sejumlah kebutuhan pokok di Sintang.
"Gula dan minyak goreng saja yang naik, itupun hanya sedikit," jelasnya.
Namun kata dia kenaikan harga tersebut bukan dikarenakan menjelang Idul Adha.
"Tetapi lebih karena distribusi yang agak tersendat mengingat jalur transportasi yang kurang baik menuju Sintang," kata dia.
Menurutnya, secara umum tanpa ada momentum hari besar keagamaan pun, harga kebutuhan pokok di Sintang selalu fluktuatif.
"Kita tetap memantau dan ketika ada kenaikan yang signifikan, kami juga selalu menyampaikan kepada agen agar segera mengupayakan pemenuhan pasokan di pasar agar harga bisa tetap stabil," imbuhnya.
Menurutnya, setiap minggu, stafnya selalu turun ke sejumlah pasar yang ada di Sintang untuk mengecek harga-harga kebutuhan pokok yang memang selalu dibutuhkan masyarakat.
"Kita punya data itu karena penting untuk analisa pasar untuk mengetahui faktor apa saja yang memungkinkan kenaikan itu terjadi," ucapnya.
Hasil pengecekan harga kebutuhan pokok di pasar menurutnya juga selalu disampaikan kepada Bupati.
"Setiap bulan kita punya rekap data harga kebutuhan pokok yang diambil tiap minggu oleh staf kami," jelasnya.
Untuk stok kebutuhan pokok saat ini, mantan Ketua DPRD Sintang ini mengatakan sudah cukup bahkan hingga menjelang Natal.
"Stok kita untuk Idul Adha hingga Natal nanti sudah cukup, jangan khawatir karena setiap ada kelangkaan kami juga selalu meminta agen yang ada di Sintang untuk segera memenuhinya," kata dia.
Soal pemenuhan kebutuhan gula, ia mengaku meskipun ilegal, namun sangat membantu memenuhi kebutuhan Sintang.
"Kita tidak menutup mata dan memungkiri kalau gula Malaysia juga beredar di Sintang, tetapi keberadaan gula itu cukup membantu dan saya sangat mendukung wacana untuk melegalkan gula asal Malaysia beredar di Kalbar," kata dia. (ANT-172/K004)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010