Jakarta (ANTARA) - Indeks Harga Saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) akhir pekan ditutup melemah mengikuti koreksi bursa saham kawasan Asia.
IHSG ditutup melemah 51,58 poin atau 0,84 persen ke posisi 6.087,91. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 naik 1,46 poin atau 0,17 persen ke posisi 852,85.
"Dari dalam negeri, pasar tampaknya menanti sehubungan dengan keputusan pemerintah apakah diperpanjang atau tidak mengingat sebelumnya PPKM Level 4 di Jawa Bali yang beberapa kali diperpanjang akan berakhir 16 Agustus 2021. Evaluasi dan keputusan pemerintah tentunya dinanti oleh pasar," tulis Tim Riset Pilarmas Investindo Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta, Senin.
Sementara itu dalam Pidato Kenegaraan Sidang Tahunan MPR, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegaskan Indonesia akan terus memperjuangkan kesetaraan akses terhadap vaksin untuk semua bangsa. Sebab, perang melawan COVID-19 tidak akan berhasil jika ketidakadilan akses terhadap vaksin masih terjadi.
Hal itu menggambarkan bagaimana ancaman dari COVID-19 masih membebani dan di sisi lain itu menunjukkan komitmen pemerintah dalam mengatasi dan melindungi masyarakat dari pandemi.
Baca juga: Presiden: Tahun 2022 kita masih hadapi ketidakpastian yang tinggi
Jelang menyambut kemerdekaan Indonesia, IHSG mengalami koreksi seiring dengan bursa regional Asia yang melemah. Pasar tampaknya terpengaruh rilis data ekonomi China di tengah pertumbuhan ekonomi Jepang pada kuartal II 2021 yang membaik.
Pelaku pasar dan investor tampaknya merespons negatif setelah sejumlah data China yang menunjukkan perlambatan mengejutkan, dengan data Industrial Production China pada Juli tumbuh 6,4 persen secara tahunan atau mengalami penurunan jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya yang tumbuh 8,3 persen.
Hal yang sama juga pada data perdagangan ritel tumbuh 8,5 persen secara tahunan pada Juli 2021, mengalami penurunan dari bulan sebelumnya 12,1 persen. Hal itu mengindikasikan telah terjadi perlambatan ekonomi di China.
Sementara itu pertumbuhan Jepang pada kuartal II 2021 mengalami perbaikan, dengan membukukan kenaikan 1,3 persen (yoy), setelah sebelumnya terkontraksi 3,7 persen pada kuartal pertama.
Dibuka menguat, tak lama IHSG melemah hingga penutupan sesi pertama perdagangan. Pada sesi kedua, IHSG masih tak mampu beranjak dari teritori negatif hingga bursa saham ditutup.
Baca juga: Menilik strategi Presiden menjaga lompatan pemulihan sosial-ekonomi
Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, seluruh sektor terkoreksi dengan sektor teknologi turun paling dalam yaitu minus 5,38 persen, diikuti sektor transportasi dan sektor kesehatan masing-masing minus 2,64 persen dan minus 1,24 persen.
Penutupan IHSG sendiri diiringi aksi beli saham oleh investor asing yang ditunjukkan dengan jumlah beli bersih asing atau net foreign buy sebesar Rp555,54 miliar.
Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 1.290.895 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 24,32 miliar lembar saham senilai Rp11,68 triliun. Sebanyak 156 saham naik, 342 saham menurun, dan 152 tidak bergerak nilainya.
Sementara itu, bursa saham regional Asia sore ini antara lain Indeks Nikkei melemah 453,96 poin atau 1,62 persen ke 27.523,19, Indeks Hang Seng turun 210,16 poin atau 0,8 persen ke 26.181,46, dan Indeks Straits Times terkoreksi 14,1 poin atau 0,45 persen ke 3.149,14.
Baca juga: Saham Hong Kong jatuh, tertekan data ekonomi China yang mengecewakan
Pewarta: Citro Atmoko
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2021