Jakarta (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengatakan, untuk mencapai posisi sebagai negara yang maju dan memiliki peran kuat di kawasan serta global maka mentalitas rendah diri dan mengharapkan bantuan bangsa lain harus ditinggalkan.
Hal tersebut disampaikan Presiden Yudhoyono saat memberikan penjelasan kepada pers, Kamis, dalam perjalanan menuju Korea Selatan, mengenai tujuan dan agenda delegasi Indonesia selama KTT G-20 Seoul dan KTT APEC di Yokohama, Jepang.
"Sejak Indonesia menjadi permanen member (anggota tetap) G-20 tahun 2008, kita sebenarnya sudah masuk world class (kelas dunia). G-20 itu 20 besar sebetulnya merepresentasikan seluruh negara di dunia. Kita juga barangkali tidak sadar kalau kita punya GDP (produk domestik bruto) dalam waktu lima tahun hingga enam tahun meningkat dan sekarang sudah masuk 20 besar dunia," kata Presiden.
Atas dasar capaian itu dan juga kemampuan serta sumber daya yang dimiliki Indonesia, seharusnya bangsa Indonesia menjauhi mental rendah diri dan juga keinginan untuk selalu mendapat bantuan.
"Oleh karena itu saya tidak "happy" entah dalam konferensi pers atau pembicaraan formal, kalau ada pertemuan bilateral saya berkunjung ke negara X, presiden atau perdana menteri atau emir dari negara Z berkunjung ke Indonesia ada pertanyaan lantas apa yang kita dapat dari mereka atau apa yang tuan Presiden berikan ke Indonesia," tegas Kepala Negara.
Presiden menambahkan, "Mari kita ubah mentalitas seperti itu. Kita punya harga diri, kita punya kehormatan yang besar. Kalau bisa kita kelola dengan baik maka lima hingga sepuluh tahun atau 15 tahun dari sekarang kita benar-benar menjadi world power."
Kepala Negara mengatakan Indonesia memiliki potensi yang dimiliki oleh Brasil, China dan India sehingga sudah seharusnya tumbuh menjadi negara yang memiliki fundamental ekonomi yang kuat serta meninggalkan orientasi mengandalkan bantuan bangsa lain.
"Mari kita ubah secara total mentalitas, cara pandang melihat orang lain dan diri kita seperti itu. Kalau kita tidak bermental meminta, maka kita bisa mengatakan apa yang bisa kita lakukan, apa yang bisa kita perbuat untuk tumbuh kembang kita. Untuk memiliki kehormatan kita. Ini penting sekali karena mentalitas, cara pandang dan mindset sebuah bangsa menentukan segalanya," tegas Presiden.
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Ibu Negara Ani Yudhoyono, Kamis Malam pukul 20:15 waktu Seoul atau pukul 18:15 WIB tiba di Bandara Incheon Korea Selatan.
Presiden dan rombongan dijadwalkan menghadiri KTT G-20 di Seoul pada Jumat (12/11) pagi.
Turut serta dalam rombongan Presiden antara lain Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa, Mensesneg Sudi Silalahi, Ketua Komite Ekonomi Nasional Chairul Tandjung dan sejumlah pejabat lainnya.
Presiden pada Jumat pagi dijadwalkan menghadiri rangkaian kegiatan G-20 yang berlangsung sejak pagi hingga sore hari yaitu working group yang terbagi dalam lima sesi, satu sesi working lunch dan sesi komunike bersama serta sesi foto bersama.
Selanjutnya pada Jumat (12/11) sore Presiden bertolak menuju Yokohama Jepang untuk menghadiri KTT APEC.(*)
(T.P008/Z002/R009)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010