Jangan dikonsentrasikan di Jawa saja pusat pusat pelatihannya. Justru pemerintah harus segera mengembangkan pusat-pusat pelatihan tenaga kerja di daerah di mana ada pusat industri

Jakarta (ANTARA) - Pengamat ketenagakerjaan dari Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta Tadjuddin Noer Effendi mengatakan penciptaan lapangan kerja baru juga mesti dibarengi dengan adanya pusat pelatihan yang berada dekat dengan kawasan industri, terutama yang berada di luar Jawa.

"Jangan dikonsentrasikan di Jawa saja pusat pusat pelatihannya. Justru pemerintah harus segera mengembangkan pusat-pusat pelatihan tenaga kerja di daerah di mana ada pusat industri," katanya ketika dihubungi ANTARA dari Jakarta, Senin.

Menurut Tadjuddin pembangunan pusat pelatihan tenaga kerja yang berada di luar Jawa, terutama yang dekat dengan kawasan ekonomi khusus (KEK) industri yang telah ditetapkan dapat membantu kesenjangan keahlian tenaga kerja di Indonesia.

Lalu, kata dia, klasifikasi kemudian dilakukan apakah pekerja membutuhkan pelatihan kemampuan baru yang dikenal dengan istilah reskilling atau peningkatan kemampuan yang juga disebut sebagai upskilling.

Sebelumnya dalam pidato di Sidang Tahunan MPR RI dan Sidang Bersama DPR RI dan DPD RI 2021 di Gedung Parlemen, Jakarta pada Senin, Presiden Joko Widodo mengatakan penambahan investasi dalam bulan-bulan ke depan diharapkan bisa memenuhi target Rp900 triliun.

Hal itu dapat menciptakan lapangan pekerjaan baru dan menggerakkan perekonomian secara signifikan.

Dalam kesempatan tersebut, Presiden juga menyebut periode Januari sampai Juni 2021 realisasi investasi Indonesia, tidak termasuk sektor hulu migas dan jasa keuangan, mencapai Rp442,8 triliun dengan rincian 51,5 persen di luar Jawa, dan 48,5 persen di Jawa. Investasi itu menyerap lebih dari 620 ribu tenaga kerja.

Terkait lapangan pekerjaan baru, Tadjuddin mengingatkan bahwa terdapat pekerjaan-pekerjaan yang akan berkembang ke depannya dengan mayoritas terkait pada sektor digital.

Untuk itu penyesuaian pelatihan dengan kebutuhan industri atau link and match dapat membantu menguatkan semakin banyaknya lapangan kerja.

"Jadi kalau memang mengisi kesenjangan itu pusat-pusat latihan itu harus diperbaharui sesuai dengan perkembangan industri pasar kerja dan didirikan di mana industri itu akan dikembangkan," demikian Tadjuddin Noer Effendi.


Baca juga: Pelatihan vokasi tingkatkan kompetensi tenaga kerja, sebut Menaker

Baca juga: Pemerintah usulkan pembangunan 19 kawasan industri luar Jawa

Baca juga: 18 kawasan industri luar Jawa berpotensi serap investasi Rp250 triliun

Baca juga: Kemenperin akselerasi pertumbuhan industri manufaktur di Indonesia timur

Pewarta: Prisca Triferna Violleta
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2021