Pemerintah harus satu suara dalam mensosialisasikan aturan-aturan yang diambil
Jakarta (ANTARA) - Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI Puan Maharani meminta Pemerintah mensosialisasikan berbagai kebijakan yang telah dikeluarkan dalam penanganan pandemi COVID-19 agar tidak menimbulkan kebingungan di masyarakat.
"Pemerintah harus satu suara dalam mensosialisasikan aturan-aturan yang diambil, sehingga bisa dilaksanakan bersama-sama," kata Puan Maharani, di Gedung MPR/DPR/DPD RI, Jakarta, Senin.
Hal itu dikatakan Puan usai menghadiri Sidang Tahunan MPR, Sidang Bersama DPR-DPD, dan Pidato Kenegaraan Presiden dalam rangka penyampaian RUU tentang APBN 2022.
Dia mengatakan, pidatonya dalam Rapat Paripurna Pembukaan Masa Sidang I Tahun 2021-2022 telah disinggung bahwa dalam fungsi pengawasan DPR, kebijakan yang diambil Pemerintah kurang sosialisasi dan tidak berkesinambungan.
Karena itu, Puan berharap jajaran pemerintahan satu suara dalam mensosialisasikan aturan-aturan yang diambil dan solid melaksanakan kebijakan yang telah diambil.
"Karena itu, saya meminta Pemerintah satu suara dan solid untuk mensosialisasikan kebijakan-kebijakannya, sehingga kita bisa laksanakan bersama-sama," ujarnya.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo menegaskan bahwa pengetatan dan pelonggaran mobilitas bukan kebijakan yang tidak konsisten, namun sebagai cara untuk menemukan kombinasi terbaik antara kesehatan dan ekonomi masyarakat.
"Pengetatan dan pelonggaran mobilitas masyarakat, misalnya, harus dilakukan paling lama setiap minggu, dengan merujuk kepada data terkini. Mungkin hal ini sering dibaca sebagai kebijakan yang berubah-ubah, atau sering dibaca sebagai kebijakan yang tidak konsisten," kata Presiden Jokowi saat berpidato pada Sidang Tahunan MPR RI dan Sidang Bersama DPR RI dan DPD RI Tahun 2021, di Gedung MPR/DPR/DPD RI, Jakarta, Senin.
Justru hal itulah, menurut Presiden, yang harus dilakukan Pemerintah untuk menemukan kombinasi terbaik antara kepentingan kesehatan dan kepentingan perekonomian masyarakat.
"Karena virusnya yang selalu berubah dan bermutasi, maka penanganannya pun harus berubah sesuai dengan tantangan yang dihadapi," ujar Presiden.
Pandemi COVID-19, menurut Presiden Jokowi, juga telah mengajarkan untuk mencari titik keseimbangan antara gas dan rem.
Baca juga: Ketua DPR tegaskan sektor kesehatan kunci pemulihan ekonomi
Baca juga: Puan sebut prestasi atlet di Olimpiade Tokyo hadiah buat HUT ke-76 RI
Pewarta: Imam Budilaksono
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2021