Kulon Progo (ANTARA News) - Sejumlah pengungsi asal kabupaten Magelang, Jawa Tengah, yang sudah sepekan tinggal di barak pengungsian di Kabupaten Kulonprogo pada Kamis berangsur kembali dan membersihkan rumah masing-masing.

Camat Kalibawang, Magelang, Roehady Goenoeng, mengatakan, pengungsi asal Kabupaten Magelang, sudah mulai berangsur-angsur meninggalkan barak pengungsian untuk pulang, sejak dua hari ini.

"Mereka sudah mulai berangsur pulang, tapi sebagian masih bertahan di barak pengungsian," katanya.

Mereka yang kembali sebagian besar memang tinggal di kawasan aman dari bencana gunung merapi. Jarak tempat tinggal dari puncak Merapi lebih dari 20 km.

"Tempat tinggal mereka berada di ring tiga, jadi ancamannya sebatas lahar dingin. Dan itu mungkin dirata-rata lebih dari 20 km jaraknya," katanya.

Berdasarkan laporan, kata dia, ada sekitar 1.580 pengungsi yang memutuskan untuk pulang ke rumah. Sementara, pengungsi yang masih bertahan di barak pengungsian tinggal 2.183 orang.

Menurut dia, pengungsi yang masih bertahan di barak pengungsian adalah pengungsi yang rumah tinggalnya sudah rusak karena tersapu awan panas. Dan rata-rata berada di kawasan ring satu dan ring dua.

"Kalau mereka yang masih bertahan kan mungkn karena berada di kawasan yang benar-benar bahaya. Dan tempat tinggalnya yang belum bisa ditinggali. Jadi mungkin itu membutuhkan waktu," katanya.

Sekarang, lanjut dia, jumlah pengungsi di posko Banjararum kecamatan Kalibawang mencapai 666 orang, posko Banjarharjo mencapai 1.117 orang, dan di kantor kecamatan serta Banjarasri masing-masing sekitar 200-an orang.

Hal senada juga diungkapkan Camat Sentolo Rudy Widyatmoko, bahwa pengungsi di Kecamatan Sentolo juga sudah berngsur pulang.

Setidaknya pengungsi mandiri di kecamatan Sentolo yang memutuskan untuk pulang mencapai 125 orang. "Ya ada beberapa yang sudah pulang, ada 125-an pengungsi. Mereka rata-rata yang tinggal di luar ring berbahaya yakni 20 km lebih," katanya.

(ANT/S026)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2010