Klaten (ANTARA News) - Seorang korban erupsi Gunung Merapi yang dirawat di Rumah Sakit Umum Pusat dr Soeradji Tirtonegoro Klaten, Jawa Tengah, pada Kamis dini hari meninggal dunia usai mendapatkan perawatan selama lima hari di ruang intensive care unit (ICU).
"Korban bernama Samto (60), warga Desa Glagaharjo, Kecamatan cangkringan, Kabupaten Sleman, DI Yogyakarta," kata Pejabat Hubungan Masyarakat RSUP dr. Soeradji Tirtonegoro, Petrus Trijoko, Kamis.
"Korban meninggal akibat luka bakar 80 persen di tubuhnya dan meninggal sekitar pukul 24.00," katanya.
Dia menjelaskan, Samto dirawat di RSUP setempat sejak terjadi erupsi Merapi pada Jumat (5/11) dini hari lalu.
Jenazah korban Samto dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum Tegalbinangun, Kecamatan Klaten Tengah, pada Kamis sore.
Koordinator Posko Pengungsian, Joko Rukminto, mengatakan keluarga korban meminta fasilitas pemakaman oleh Pemkab Klaten karena korban tidak dapat dimakamkan di desa asalnya.
"Kondisi Merapi yang masih belum stabil membuat keluarga korban mengajukan prosesi pemakaman di kawasan kota Klaten," kata Joko.
Dengan demikian, jumlah korban erupsi Merapi yang meninggal dunia usai mendapatkan perawatan di RSUP Klaten adalah sebanyak 14 orang yang berasal dari Kabupaten Klaten, Sleman, dan Boyolali.
Hingga saat ini, puluhan korban erupsi Merapi masih menjalani perawatan intensif di bangsal khusus korban Merapi yang khusus disediakan oleh pihak pengelola RSUP Soeradji Tirtonegoro Klaten.
Sebagian besar korban menderita luka bakar akibat sapuan awan panas, sementara lainnya harus dirawat karena mengalami kecelakaan saat proses evakuasi.
(ANT-202/I007/S026)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2010