Sentimen negatif itu membuat rupiah yang pada sesi pagi cenderung menguat, pada sore berbalik arah, kata Analis Valas PT Bank Saudara Tbk, Rully Nova.
Rully Nova mengatakan, pasar uang domestik yang semula positif menjadi negatif, sehingga menekan rupiah merosot.
"Namun tekanan negatif pasar kemungkinan tidak berlangsung lama karena rupiah tertekan setelah indeks harga saham gabungan melemah," katanya.
Selain itu, lanjut dia juga karena adanya tekanan pasar terutama dari Bank Indonesia (BI) yang tetap berada di pasar agar pergerakan rupiah tetap berada dalam kisaran sempit.
Pemerintah bahkan sudah meminta BI uintuk bisa menahan rupiah yang terus menguat, agar eksportir tidak kesulitan menjual produknya.
"Apabila harga produk jual ekspor melemah maka akan mengurangi pendapatan negara," katanya.
(H-CS/B008/S026)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2010