Washington (ANTARA News) - Pegiat hak hewan mengecam Korea Selatan karena menaruh ikan emas di tempat yang berbahaya sebagai bagian dari tindakan pengamanan terinci buat pembukaan pertemuan puncak Kelompok 20 Negara Maju (G20).
Pemerintah Korea Selatan menyatakan, selain menempatkan ribuan polisi bersenjata, mereka akan menggunakan enam ikan emas yang akan ditaruh di tempat pasokan air toilet untuk memastikan kemurnian air tersebut, sebagaimana dikutip dari AFP.
People for the Ethical Treatman of Animal (PETA) yang berpusat di AS, Rabu, mengecam tindakan yang membuat ikan emas mengalami penderitaan seperti yang dialami anjing dan kucing.
"Melindungi para pemimpin dunia sangat serius, tapi melindungi hewan yang merasa kesakitan seperti yang dirasakan manusia juga penting," kata Wakil Presiden Pelaksana PETA, Tracy Reiman.
"Ada bermacam metode ilmiah modern yang akan melindungi para pemimpin dunia dengan lebih baik dan menghindari ikan mengalami kematian yang penuh kesengsaraan dari air yang tercemar," tulis wanita pegiat itu di dalam surat kepada pemerintah Korea Selatan.
Oh Su-Young dari pusat konvensi pertemuan puncak G20 di Korea Selatan sebelumnya mengatakan ikan tersebut "melambangkan kebijakan air yang bersahabat pada lingkungan hidup" dengan menggunakan air yang didaur-ulang buat toilet.
(ANT/A024)
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2010