Jakarta (ANTARA News) - Lembaga Kajian Kebangsaan menilai, lawatan Presiden Amerika Serikat Barack Obama menjadi bukti bahwa Indonesia tetap menjadi mitra strategis AS dalam percaturan ekonomi dunia.
"Namun, Pemerintah jangan membiarkan AS terus mendikte Indonesia. Sudah menjadi pakem Pemerintahan AS, tak terkecuali Pemerintahan Obama, bahwa AS harus tetap mengendalikan perekonomian dunia. Untuk itu, pemerintah kita harus cerdik memanfaatkan peluang dari kunjungan Obama, demi kepentingan ekonomi nasional kita," kata Direktur Eksekutif Lembaga Kajian Kebangsaan (LKK), Viktus Murin, di Jakarta, Rabu.
Mantan Sekjen Presidium Pusat Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) itu menambahkan, dengan kemampuan dan kepiawaiannya berdiplomasi, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pasti mampu menekan balik AS untuk dapat memperluas akses pasar komoditas ekonomi RI di negeri Paman Sam.
"Selain itu, AS hendaknya dapat didorong untuk bisa melobi Kelompok Negara G-20 untuk juga memperluas akses pasar komoditas ekonomi Indonesia," ujarnya.
Viktus Murin meminta pemerintah bersikap proaktif dalam menindaklanjuti semua hasil pembicaraan antara para petinggi RI-AS pasca kunjungan Barack Obama dengan sikap percaya diri tinggi, tanpa harus didikte.
"Pemerintah kita jangan pasrah saja membiarkan negeri kita dijadikan pasar potensial oleh negara-negara asing, atas alasan liberalisasi ekonomi dan perdagangan bebas. Kita juga harus kreatif memanfaatkan dinamika global dalam kemitraan strategis bersama AS," tegas Viktus Murin.(M036/K004)
Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010