Batam (ANTARA News) - Lima anggota Mahitala Universitas Katolik Parahyangan Bandung, Jawa Barat menyatakan siap berangkat mendaki puncak Gunung Vinson Massif, 4.897 meter di atas permukaan laut di Benua Antartika, Kutub Selatan, pada 28 November 2010.
Tim itu terdiri atas Sofyan Arief Fesa (27), Frans Tumakaka (23), Janatan Ginting (21), Broery Andrew Sihombing (21), dan Budi Hartono Purnomo (51), kata Audy Tanhati dari tim Publikasi "Indonesia Seven Summits Expedition Mahitala Unpar" (ISSEMU) 2009-2012, melalui siaran pers kepada ANTARA di Batam, Kepulauan Riau, Rabu.
Setelah mengibarkan bendera Merah Putih di puncak Benua Es pada Desember 201, mereka juga direncanakan mendaki puncak Aconcagua (6.962 mdpl) Argentina, 2 Januari 2011 untuk hal yang sama.
Dalam dua pendakian tersebut mereka akan didampingi pendaki kawakan asal Jepang, Hiroyuki Kuraoka (48).
Kuraoka pernah 10 kali mendaki puncak Kilimanjaro, Elbrus, 3 kali Aconcagua , 3 kali Vinson Massif, 3 kali Carstensz Pyramid, 3 kali Denali, dan 4 kali Everest.
Ia akan menjadi konsultan resmi pada pendakian-pendakian ISSEMU selanjutnya.
Tim ISSEMU yang disponsori PT Mudking Asia Pasifik Raya, sebuah perusahaan yang bergerak di bidang minyak dan gas bumi--berniat menorehkan prestasi tim Indonesia dalam mencapai tujuh puncak tertinggi di tujuh benua yang populer di gelanggang pendaki dengan sebutan "seven summits".
Kuraoka pada awal November 2010 melawat ke Bandung untuk memeriksa peralatan Tim ISSEMU, membekali dengan teknik dan strategi pendakian, dan latihan yoga untuk menambah kemampuan pernafasan dan konsentrasi anggota tim di medan-medan ekstrem.
"Seven summits" meliputi Carstensz Pyramid, 4.884 mdpl, Indonesia (Australasia); Kilimanjaro, 5.895 mdpl, Kenya (Afrika); Elbrus, 5.642 mdpl, Rusia-Eropa); Aconcagua, Argentina (Amerika Selatan); Vinson Massif, Antartika; Everest (8.848 mdpl), Nepal (Asia); dan Denali, 6.194 mdpl, Alaska (Amerika Utara).
Tim ISSEMU pada awal 2009 menyelesaikan pendakian ke Puncak Carstensz Pyramid, kemudian pada Agustus 2010, Kilimanjaro dan Elbrus. (A013/K004)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010