Jangan dulu buru-buru patah arang atau menyalahkan diri sendiri karena romantisme cinta memerlukan upaya untuk menjadi sosok berdaya pikat bagi sang kekasih di seberang sana.
Dari hari ke hari, buatlah hidupmu semarak mungkin dan rayakanlah hidup sebagaimana dirimu ada, demikian salah satu nukilan tips yang ditulis Susan Jeffers dalam buku Life is Huge, Laughing, Loving and Learning from it All.
Ini bukan semata soal penampilan. Amati secara seksama romantisme sepasang suami-istri ketika Anda berkunjung ke sebuah taman kota atau bertandang ke sebuah resepsi. Ada yang bertubuh jangkung, berbadan gemuk atau langsing; ada yang berparas cantik atau kurang cantik.
Sebagai pasangan, mereka terampil menyajikan kehangatan hubungan cinta. Apakah Anda memiliki kedalaman dan kehangatan cinta?
Jadilah pribadi yang hangat untuk diajak bersahabat. Syaratnya, punya kesehatan dan keseimbangan emosional. Untuk itu, sangat beralasan bila Anda memiliki sejumlah daftar berisi teman dekat yang benar-benar membuat hati kesengsem.
Jangan sampai Anda keduluan dengan orang lain ketika memburu si dia. Luangkan waktu agar terbuka kesempatan bagi si dia mengetahui lebih jauh siapa diri Anda sesungguhnya.
Dari pertemuan itu, Anda dapat berkaca diri dan bertanya, "Mengapa si dia sampai tertarik dan bersedia memberi cinta suatu ketika?" Dari pertemuan ke pertemuan, Anda bisa menjejak seberapa jauh cinta dan perhatiannya agar suatu ketika terjalin hubungan lebih jauh dan lebih intensif di masa depan.
Bagi perempuan, jangan sungkan melakukan pendekatan lebih dulu kepada pria pujaan hati. Banyak Romeo kerapkali menghadapi kesulitan ketika kali pertama hendak menjalin hubungan dengan sang Juliet.
Mereka merasa was-was bila inisiatifnya itu tidak memperoleh respons positif. Bagi perempuan, jangan pernah menutup diri manakala seorang pria menaruh perhatian ekstra.
Penolakan tidak serta merta ditafsirkan "dunia akan kiamat". Ketika Anda sedang melayangkan pendekatan, ketahuilah bahwa "Tidak ada yang lebih berharga dari diri saya." Jika ingin "mengintervensi" seseorang, maka baik "mengintervensi" diri sendiri lebih dulu dengan memupuk kepercayaan diri.
Cermati bahasa tubuh (body language). Banyak perempuan dan laki-laki menyukai awal jalinan hubungan dengan memperhatikan hal-hal sederhana lebih dulu. Perlu memperhatikan bahasa tubuh dari masing-masing pasangan ketika keduanya menemukan cinta.
Berhentilah "mengekor" kepada penampilan orang lain. Jadilah diri sendiri. Jauh lebih bermanfaat jika Anda mengetahui bahwa masih ada kesempatan mewujudkan penampilan diri yang autentik.
Jangan pernah ragu menaruh hati kepada seseorang. Setelah itu, bersegeralah menentukan waktu kencan. Untuk itu, pilih sendiri restoran mana yang benar-benar dapat menghanyutkan dan menyejukkan hati keduanya.
Enyahkan anggapan bahwa suatu ketika si dia pasti akan datang dengan sendirinya. Dengan mencintai seseorang, Anda dapat saling "memperkaya" diri satu sama lain.
Jangan menciptakan rasa permusuhan, baik laki-laki kepada perempuan, begitu sebaliknya. Jauh lebih bernilai jika Anda merajut hubungan harmonis kepada lawan jenis.
Permusuhan hanya akan memicu permusuhan. Jika Anda sedang berada di tengah samudera permusuhan, ambillah kaca kemudian bercerminlah, siapa diria Anda sesungguhnya.
(A024/BRT)
Pewarta: AA Ariwibowo
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2010