"Suku bunga belum bisa bersaing, tingkat bunga masih tinggi," kata Deputi Gubernur BI, Halim Alamsyah usai membuka Konferensi Perbankan ASEAN ke-18 dan Pertemuan Dewan Perbankan ASEAN di Nusa Dua Bali, Rabu.
Ia menyebutkan, tingkat suku bunga perbankan nasional akan kompetitif dengan negara-negara ASEAN lain (lima negara) jika tingkat inflasi mencapai 2,0 hingga 3,0 persen.
Menurut dia, tingkat suku bunga yang masih tinggi akan menjadi masalah ketika berlaku pasar tunggal ASEAN khususnya di sektor keuangan.
"Semakin dekat dengan tingkat bunga negara-negara ASEAN lain berarti semakin ada kesiapan untuk memasuki integrasi ASEAN di sektor finansial khususnya perbankan," katanya.
Halim mengaku saat ini kondisi perbankan nasional dibanding negara ASEAN lain masih tertinggal. Dilihat kedalaman finansial, Indonesia baru mencapai 30-35 persen padahal lainnya mencapai 40 hingga 70 persen.
Namun BI tetap mendorong perbankan nasional agar meningkatkan kinerja sehingga siap menghadapi integrasi pasar ASEAN.
"Dari sisi regulasi kita siap karena dalam konteks aturan, kita cukup bebas sehingga punya daya saing, yang perlu mendapat perhatian dari bank adalah tingkat efisiensi," kata Halim.
Konferensi Perbankan ASEAN ke-18, seperti dikemukakan Ketua Asosiasi Bankir ASEAN, Pham Huy Hung, fokus pada upaya mencari pemecahan dan kerangka kerja untuk meningkatkan dan mempromosikan kerja sama keuangan ASEAN terkait dengan pasar tunggal ASEAN.
(A039/B010)
Pewarta:
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2010