Jakarta (ANTARA News) - Setelah melewati pro dan kontra pencatatan penawaran umum saham perdana (initial public offering/IPO) akhirnya hari ini PT Krakatau Steel Tbk (KRAS) resmi mencatatkan sahamnya (listing) di Bursa Efek Indonesia (BEI) dan dibuka naik 42 persen ke posisi Rp1.200 per saham.
Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Mustafa Abubakar di Jakarta mengatakan, selaku pemegang saham KRAS ada kelegaannya PT KS telah listing di tengah sorotan negatif dari pengamat pasar modal, pengamat politik.
"Kiranya ini dapat menjadi menu sehat bagi KS, dan porsi besar domestik diharapkan dapat menyegarkan saham KS di kemudian hari," ujarnya.
Di tempat yang sama, Direktur Utama KS, Faswar Budjang menyatakan, senang dengan pencatatan saham perdana KS dapat dilaksanakan setelah menunggu beberapa lama semenjak 15 tahun lalu.
Perusahaan baja pelat merah ini mencatatkan sebanyak 15,775 miliar lembar saham dengan harga Rp850 per lembar saham. KS mengharapkan dana yang bisa dihimpun mencapai Rp2,681 triliun dengan kapitalisasi pasar mencapai Rp13,408 triliun.
Faswar mengatakan, kinerja KS akan terus membaik seiring meningkatnya permintaan baja dengan laju pertumbuhan ekonomi negara sebesar 5-7 persen di mana sektor pendukung utama adalah konstruksi dan industri.
Ia menambahkan, harga baja pada 2011 diperkirakan akan mengalami kenaikan 10 hingga 15 persen dari harga rata-rata baja saat ini sebesar 700-750 dolar AS per metrik ton.
Naiknya harga baja di pasaran disebabkan meningkatnya permintaan dan perbaikan ekonomi negara-negara industri seperti China, Eropa dan Amerika Utara.
Untuk pasar domestik dari Juni hingga akhir Oktober tahun ini saja harga baja sudah mengalami kenaikan 9 persen dari target di akhir 2010 sebesar 12 persen, ujarnya.
Sementara Krakatau Steel menganggarkan belanja modal (capital expenditure/capex) 2011 sebesar Rp3,3 triliun. Dana Capex tersebut diperoleh dari kombinasi kas internal, hasil IPO dan dari pinjaman jangka pendek perbankan dalam dan luar negeri.
Belanja modal tersebut akan digunakan perseroan untuk membangun pabrik dalam dua tahun ke depan, katanya.
Sementara pada 30 September 2010, laba bersih KS mencapai Rp997,753 miliar, dengan pendapatan sekitar Rp9 triliun. Penjamin pelaksana emisi (underwriter) yakni PT Danareksa Sekuritas, Bahana Sekuritas dan Mandiri Sekuritas.
(ZMF/B010)
Pewarta:
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2010