Kabul (ANTARA News) - NATO mengatakan para gerilyawan bertanggung jawab atas kematian lebih dari 100 warga Afghanistan dan lebih dari 200 yang cedera pada bulan lalu, menyebut klaim Taliban untuk melindungi warga biasa adalah palsu.
"Gerilyawan terus menunjukkan kemunafikan mencolok antara yang mereka katakan bahwa mereka bertujuan melindungi kehidupan sipil dan sementara tindakan mereka di seluruh Afghanistan," kata Laksamana Vic Beck dalam pernyataan Selasa malam.
"Pesan mereka tidak cocok dengan kenyataan bahwa setiap hari, gerilyawan sengaja membunuh, melukai dan mengintimidasi warga sipil Afghanistan," tambah Beck, kepala urusan publik untuk Pasukan Bantuan Keamanan Internasional (ISAF).
Klaim ISAF tersebut terjadi pada saat pihaknya mendesak untuk menindak para pejuang, khususnya di wilayah selatan negara yang bergolak, pada konflik yang kini sudah 10 tahun dan dukungan umum untuk pasukan asing yang makin memudar untuk kembali ke negaranya.
NATO mengatakan para pejuang tidak hanya menargetkan pasukan keamanan dan polisi Afghanistan, namun bom rakitan juga mereka tujukan untuk membunuh wanita dan anak-anak, sedangkan pembunuhan warga sipil yang bekerja untuk koalisi juga terus berlangsung.
Selain kekerasan, pasukan internasional mengatakan Taliban mengancam penduduk dengan berbagai cara untuk mencegah pertumbuhan dan berkembangnya layanan untuk menyebarkan "ideologi garis keras".
(Uu.H-AK/H-RN/P003)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2010