Seperti dilaporkan Telegraph, sistem itu dirancang institut teknologi digital media Fraunhofer dengan satu kamera mini yang memantau pergerakan mata. Alat itu dapat memicu bunyi alarm ketika pengendara tampaknya akan tertidur.Kamera di pasang untuk mengikuti jalur pandangan bahkan ketika kepala pengendara bergerak ke kanan dan ke kiri.
Sistemnya menggunakan hingga enam kamera yang di dashboard. Kamera itu berlensa kecil ukuran 3 hingga 4 milimeter yang membuat dan sistem itu bisa memproses lebih dari 200 gambar per detik guna mendeteksi kantuk. Parameter yang digunakan seperti jalur pandangan dan posisi kelopak mata, dan posisi kepala pengemudi yang tak sesuai.
Profesor Peter Husar dari institut itu mengatakan sistem yang telah mereka kembangkan merupakan sebuah sistem modular kecil lengkap dengan perangkat keras dan program. "Jalur pandangan secara langsung dihitung di dalam kamera itu," kata Husar.
"Karena sistem itu dilengkapi paling kurang dua kamera yang merekam gambar secara tiga dimensi, sistem itu mampu dengan mudah mengenali posisi ruang dari pupil mata dan jalur pandangan. Hal itu sesegera mungkin mendeteksi jika mata pengendara lelah atau tertutup."
Sistem yang disebut "Eye Tracker" akan berada di pasaran pada awal akhir tahun depan yang dibanderol seharga 100 euro. Alarm-nya juga hadir dalam bentuk kilatan cahaya atau sebuah bel dan sirine, atau bahkan sebuah vibrator pada kendali, yang bisa dipasang pada setiap mobil yang ada di pasaran.
Banyaknya minat yang ditunjukkan terhadap sistem itu diantaranya dari perusahaan angkutan berat dimana para pengemudinya cenderung mengalami kelelahan serius di kendaraan.
(yud/A038/BRT)
Penerjemah: Yudha Pratama Jaya
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2010