Gunung Kidul (ANTARA News) - Sebanyak 65 anak pengungsi letusan Gunung Merapi di posko pengungsian Rest Area Bunder, Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, Rabu, baik bersekolah di posko pengungsian maupun dititipkan ke sekolah terdekat.

"Kami memberikan perhatian khusus kepada pengungsi, terutama para pelajar agar tetap bersekolah dengan cara mendatangkan guru ke posko pengungsian maupun menitipkan anak-anak di beberapa sekolah formal di kabupaten ini mulai hari ini (Rabu)," kata Kepala Seksi Pemuda, Bidang Pemuda dan Olahraga, Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Gunung Kidul, Bahron Rosyid, di Wonosari.

Dia mengatakan untuk pengungsi yang masih duduk di tingkat taman kanak-kanak dan sekolah dasar dapat mengikuti proses kegiatan belajar mengajar di lokasi posko pengungsian dengan cara kalangan guru mengunjungi lokasi posko.

"Kami menerjunkan sebanyak 12 pendidik setiap hari untuk menyelenggarakan proses kegiatan belajar mengajar bagi anak-anak pengungsi yang masih duduk di tingkat taman kanak-kanak dan sekolah dasar di lokasi posko yang saat ini peserta didiknya berjumlah 35 anak," katanya.

Sementara itu untuk pengungsi yang duduk di tingkat sekolah menengah pertama (SMP) dititipkan di SMP Gading II, Playen sementara untuk anak tingkat sekolah menengah umum (SMU) dititipkan di SMU 1 Sambi, Putat, Patuk, yang merupakan sekolah terdekat dengan lokasi pengungsian.

"Kami menitipkan anak yang duduk di sekolah menengah kejuruan (SMK) di sejumlah SMK yang memiliki program studi kejuruan sesuai dengan latar belakang pendidikan pengungsi sebelum mengungsi," katanya.

Dia mengatakan masih akan melakukan pendataan untuk pelajar yang ikut mengungsi ke Kabupaten Gunung Kidul yang berada di luar posko pengungsian Rest Area Bunder agar tetap bisa mengikuti kegiatan belajar mengajar sesuai dengan jenjang pendidikan yang ditempuh.

"Kami sedang melakukan pendataan untuk anak sekolah yang ikut mengungsi ke Kabupaten Gunung Kidul di luar posko pengungsian agar dapat terus mengikuti proses pendidikan dan rencananya akan dititipkan di sekolah terdekat dengan lokasi pengungsian yang saat ini ditempati di 18 Kecamatan seluruh Kabupaten Gunung Kidul," katanya.

Dia mengatakan langkah tersebut dilakukan agar para pengungsi yang masih usia sekolah bisa tetap mengikuti pelajaran dan tidak tertinggal materi pelajaran.

"Kami juga berusaha untuk memberikan fasiltas belajar mengajar berupa seragam, perlengkapan tulis menulis serta akomodasi pengungsi selama mengikuti kegiatan belajar mengajar dari dan ke tempat sekolah," katanya.

Bahron Raysid yang juga Ketua Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Gunung Kidul mengatakan langkah tersebut merupakan keputusan Pemkab Gunung Kidul dan darma bakti PGRI Gunung Kidul sebagai wujud kepedulian kepada para pengungsi letusan Gunung Merapi.
(ANT/A024)

Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2010