Bandarlampung (ANTARA) - "Selama periode itu Lampung telah mengekspor produk pertanian dari berbagai sub sektor. Diantaranya perkebunan, tanaman pangan, hortikultura, kehutanan, dan jenis lainnya," kata Gubernur Lampung Arinal Djunaidi, di Bandarlampung, Sabtu.
Ia menjelaskan Propinsi Lampung patut bersyukur karena ekspor produk pertanian Lampung masih terus berjalan di tengah pandemi COVID-19 ini.
Menurut dia, hal ini menunjukkan roda sektor pertanian Provinsi Lampung masih terus bergerak, dan menjadi harapan bersama bahwa hal ini akan memberikan dampak positif pada peningkatan kinerja perekonomian daerah dan kesejahteraan petani di Provinsi Lampung.
"Beberapa produk unggulan ekspor dari Provinsi Lampung saat ini antara lain kopi robusta, tapioka, santan, nanas, dan pisang. Selanjutnya kita upayakan produk pertanian lain dari Lampung dapat diekspor langsung dari sini. Masih banyak hasil pertanian kita yang diekspor melalui daerah lain seperti buah manggis dan porang," tambah Arinal.
Sementara itu Kepala Karantina Pertanian Lampung Muh.Jumadh, usai melepas ekspor komoditas pertanian secara simbolis bersama Gubernur Lampung menjelaskan berdasarkan data IQFAST (Indonesia Quarantine Full Automation System) milik Badan Karantina Pertanian, tahun 2020 ekspor pertanian Provinsi Lampung mencapai Rp 10,7 triliun, naik 20,6 persen dari periode sebelumnya yaitu Rp 8,25 triliun.
Ia melanjutkan semester pertama tahun 2021, telah mencapai Rp 5,6 triliun atau naik sebesar 32,14 persen dibandingkan periode yang sama di tahun sebelumnya, yang hanya mencapai Rp3,8 triliun.
"Peningkatan ekspor pertanian Lampung butuh usaha bersama. Bersinergi menjadi kunci utama membawa produk pertanian Lampung ke pasar internasional," pungkas Jumadh.
Pewarta: Agus Wira Sukarta
Editor: Adi Lazuardi
Copyright © ANTARA 2021