Tanjungpinang (ANTARA News) - PT PLN Tanjungpinang, Kepulauan Riau, terkendala lahan untuk pembangunan pembangkit listrik di beberapa daerah di Kepulauan Riau, selain Batam.
"Masalah pembebasan lahan menjadi kendala utama kami di beberapa daerah di Kepulauan Riau untuk pembangkit," kata Manajer Operasional PLN Cabang Tanjungpinang, Panahatan Hasibuan, saat berdiskusi dengan anggota DPD RI pemilihan Kepulauan Riau (Kepri), di Tanjungpinang, Selasa.
Hasibuan mengatakan, pemerintah daerah diharapkan serius menangani permasalahan lahan, terutama untuk pembebasan, agar target kerja PLN bisa dicapai untuk kepentingan orang banyak.
"Seolah-olah selama ini hanya bersifat temporer saja, sehingga kami menjadi terkendala. Bahkan ada lahan yang perlu sampai dua tahun untuk pengurusan pembebasan lahan, kapan pembangkit mau beroperasi," katanya.
Kepala Cabang PLN Tanjungpinang, Hendra Slamet, juga mengungkapkan hal serupa kepada anggota DPD RI yang diwakili Hardi Hood dan Zulbahri.
Menurut dia juga terjadi permasalahan lahan dikemudian hari karena ada yang mengklaim itu tanahnya dan meminta sewa.
"Baru-baru ini kami diminta untuk pindahkan pembangkit di Pulau Penyengat. Selain itu, di Natuna juga terjadi permasalahan lahan," katanya.
Anggota DPD RI, Zulbahri, mengatakan akan memfasilitasi PLN agar penyediaan lahan untuk pembangkit listrik bisa segera diselesaikan dan tidak menimbulkan permasalahan.
"Kami akan bicarakan dengan pemerintah daerah agar penyediaan lahan bisa segera diatasi dan pembangunan pembangkit bisa berjalan dengan cepat," katanya. (ANT-029/K004)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010