Brazil: Reformasi Dewan Keamanan Tidak Hanya Bagi India

Maputo (ANTARA News/AFP) - Brazil pada Selasa menyambut dukungan Presiden Amerika Serikat Barack Obama, yang menawari India menjadi anggota tetap Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa.

Selain itu, Brazil melalui Menteri Luar Negeri-nya, Celso Amorim, juga mengusulkan lembaga tinggi pembuat keputusan menyertakan negara berkembang lain.

"Pertanda baik bahwa Presiden Obama mengajak India, karena menunjukkan bahwa ia memiliki pemikiran terbuka mengenai hubungan dengan negara berkembang," kata Amorim kepada pewarta.

Namun, secara terpisah, segala reformasi PBB tidak dapat dilakukan dengan hanya satu negara, katanya.

Amorim mengatakan itu saat berpidato dalam kunjungan dua harinya ke Mozambique bersama Presiden Brazil, yang akan digantikan, Luiz Inacio Lula da Silva, pada perhentian menuju temu puncak G20 pada pekan ini di Korea Selatan.

"Saya amat gembira kepada India, yang merupakan rekan baik Brazil," kata Amorim.

"Kenyataan bahwa ia menyebut India, yang Amerika Serikat anggap negara berkembang, dapat membuka kesempatan bagi negara besar berkembang lain, seperti Brazil, atau negara lain di Afrika," katanya.

Obama saat penutupan kunjungan tiga harinya ke India pada Senin mengatakan bahwa negara demokrasi terbesar di dunia itu harus menggunakan kedudukan "sahnya" sebagai anggota tetap dalam Dewan Keamanan.

Inggris, China, Prancis, Rusia, serta Amerika Serikat merupakan anggota tetap Dewan Keamanan PBB, yang memiliki hak veto, dan bagian dari 15 anggota dewan itu.

Sejumlah negara lain telah beberapa tahun merundingkan perubahan struktur keanggotaan Dewan Keamanan.

India, Brazil, Jerman, Jepang, dan Afrika Selatan sering disebut sebagai calon dibanggakan, namun pengamat mengatakan perubahan itu tampak tidak akan terjadi dalam waktu dekat. (BPY/K004)