Denpasar (ANTARA) - Gerakan Pramuka Kwarda Bali berbagi nasi bungkus untuk warga Kota Denpasar sebagai bentuk kepedulian kepada sesama yang terdampak pandemi COVID-19, sekaligus untuk memperingati Hari Pramuka ke-60.
"Melalui kegiatan ini kami juga mengimplementasikan arahan Bapak Presiden terkait gerakan kedisiplinan nasional untuk taat terhadap protokol kesehatan," kata Ketua Gerakan Pramuka Kwarda Bali I Made Rentin disela-sela membagikan nasi bungkus di Denpasar, Sabtu.
Pembagian nasi bungkus kepada masyarakat yang terdampak dilaksanakan di depan Gedung Sekretariat Gerakan Pramuka Kwarda Bali di Jalan Tantular Denpasar dan juga beberapa sudut area publik di Ibu Kota Provinsi Bali itu.
"Nasi bungkus yang kami bagikan ini bersumber dari para donatur dan penyalurannya melalui para anggota Pramuka," ucap pria yang juga Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Bali itu.
Melalui kegiatan berbagi tersebut, sekaligus pihaknya mengimplementasikan arahan Presiden Joko Widodo terkait gerakan kedisiplinan nasional untuk taat pada protokol kesehatan dan memperingati Hari Jadi ke-63 Provinsi Bali pada hari ini.
Baca juga: AP I-Kwarda Pramuka Bali bagikan masker di Bandara I Gusti Ngurah Rai
Baca juga: Bank Indonesia Bali gandeng Pramuka sebagai duta QRIS
Sebelumnya dalam memperingati Hari Pramuka ke-60, Gerakan Pramuka Kwarda Bali juga bersinergi dengan Pemerintah Provinsi Bali, Palang Merah Indonesia (PMI) Bali, RSUP Sanglah dan Perhimpunan Donor Darah Indonesia (PDDI) berpartisipasi pada kegiatan donor darah plasma konvalesen pada Kamis (12/8).
Untuk mengundang masyarakat, khususnya anggota Pramuka untuk ikut donor darah, Kwarda Bali sejak beberapa hari sebelumnya sudah menyebarkan pamflet melalui media sosial dan group-group WhatsApp. Di samping itu Kwarda Bali juga menyebarkan link tautan untuk menerima pendaftaran secara daring.
"Untuk membantu mempercepat kesembuhan para pasien COVID-19, salah satu terapi yang dilakukan adalah dengan cara mentransfusi plasma konvalesen ke dalam tubuh penderita," ujar pria yang juga Sekretaris Satgas Penanganan COVID-19 Provinsi Bali itu.
Rentin menambahkan, dengan semakin banyaknya pendonor yang melakukan donor plasma konvalesen maka akan semakin banyak juga jiwa yang tertolong dan terbebas dari COVID-19.
Selain kebutuhan terhadap plasma konvalesen, kebutuhan terhadap darah juga sangat tinggi. "Hal ini karena memang sangat banyak pasien yang dirawat di rumah sakit juga membutuhkan darah dan donor dari masyarakat," kata Rentin.
Baca juga: Ketua DPR RI: Pramuka adalah harapan bangsa
Baca juga: Gerakan Pramuka giat mengampanyekan penerapan protokol kesehatan
Baca juga: Gerakan Pramuka menguatkan tekad mendidik kaum muda di Hari Pramuka
Pewarta: Ni Luh Rhismawati
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2021