Jakarta (ANTARA News) - Tim Evaluasi Independen yang dibentuk Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menyatakan bahwa hasil evaluasinya tidak menemukan adanya rekayasa dalam pembentukan harga IPO PT Krakatau Steel Tbk (KS).
Tim independen itu juga menyatakan bahwa proses IPO KS dan pembentukan harga perdana KS sebesar Rp 850 per saham sudah sesuai prosedur dan tidak menemukan adanya rekayasa.
Ketua Tim Independen Mas Achmad Daniri di Jakarta Selasa mengatakan, harga yang dibentuk tersebut sudah sesuai dengan prosedur yang berlaku. "Karena itu kami merekomendasikan IPO KS tetap berjalan sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan,"katanya.
Tim Evaluasi Independen Privatisasi Krakatau Steel yang terdiri atas Mas Achmad Daniri sebagai ketua dan anggotanya terdiri dari Hikmahanto Juwana, Sudarjono, dan Kahlil Rowter telah berdiskusi ke penjamin emisi dan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) dan pihak-pihak terkait.
Hikmahanto yakin harga yang dibentuk tersebut sudah optimal, karena mereka bisa mendapatkan informasi dan data yang lebih dibandingkan publik.
"Dari hasil wawancara dan diskusi yang ada, mereka sama sekali tidak menemukan adanya informasi salah aturan,"katanya.
Dia menambahkan penjamin emisi memakai prosedur secara profesional dan sesuai aturan yang ada, mulai dari penetapan harga hingga penjatahan saham. "Jadi sebenarnya tidak ada masalah,"ujarnya.
Sementara itu Ketua Tim Evaluasi Independen, Mas Achmad Daniri mengatakan, IPO KS harus terus berjalan untuk menjaga kepercayaan para investor pasar modal di Indonesia.
"Membatalkan IPO adalah hal yang tak mungkin dan sangat berisiko sekali karena ini menyangkut kepercayaan investor. Dan akan berimbas pada perekonomian yang lebih jauh lagi," kata Daniri yang juga mantan Dirut Bursa Efek Jakarta.
Dia menambahkan pembatalan IPO KS selain merusak kepercayaan pasar juga dapat menghambat ekspansi KS yang sudah direncanakan semula.
Daniri menilai kegaduhan IPO KS hanya karena persoalan sosialisasi yang tidak dilakukan dengan baik. Seharusnya peran "public relation" IPO KS mampu melakukan sosialisasi, sehingga tidak terjadi kegaduhan.
Besok (10/11) saham KS tetap listing di Bursa Efek Indonesia (BEI) sesuai dengan jadwal yang ditetapkan.
KS menjual 3.155.000.000 saham baru ke publik dengan harga pelaksanaan IPO ditetapkan sebesar Rp 850 per saham dari kisaran harga yang ditetapkan sebesar Rp 800-1.050 per saham.
Bertindak sebagai penjamin pelaksana emisi yakni PT Mandiri Sekuritas, PT Danareksa Sekuritas, dan PT Bahana Securities.
(B008/S026)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2010