Hal itu dipicu atas kekecewaan mereka lantaran bantuan alat pertandingan PON yang dijanjikan oleh KONI Sumatera Selatan belum terealisasi.
Para atlet pun khawatir mereka tidak bisa bertanding di PON Papua mengingat waktu yang tersisa kurang dari dua bulan lagi.
“Waktu sudah sangat mepet, sementara alat pertandingan itu harus segera dipenuhi. Ini modal kami untuk bertanding. Kalau bertanding tidak ada peralatan, yang malu itu nama Sumatera Selatan,” ujar atlet gulat Sumsel Ronald Lumban Toruan di Palembang, Jumat.
Ronald bersama lebih dari 100 atlet Pelatda dari berbagai cabang olahraga lainnya saat ini resah karena peralatan pertandingan belum tersedia.
Sementara itu, atlet pencak silat Aji Masaid mengungkapkan peralatan pertandingan adalah hal yang penting bagi atlet dalam mempersiapkan diri sebelum bertanding.
“Peralatan itu butuh penyesuaian untuk dipakai, misalnya sepatu. Peralatan pertandingan itu tidak bisa sehari beli, besok langsung pakai. Bagaimana kami mau berprestasi kalau kondisinya begini,” kata Aji.
Baca juga: KONI Sumsel siapkan atlet PON dengan latihan terpusat
Baca juga: KONI Sumsel siapkan latihan terpusat jelang PON Papua
Tidak hanya atlet, aksi penggalangan dana tersebut juga turut dilakukan oleh para pelatih cabang olahraga.
Pelatih Anggar Sumsel Rully Mauliadhani menuturkan atlet dan pelatih saat ini dalam kondisi dilema. Di satu sisi mereka dituntut untuk berprestasi, sementara kebutuhan mereka tidak dipenuhi.
“Selain alat pertandingan, atlet dan pelatih juga belum menerima uang pembinaan yang sudah menunggak selama enam bulan,” ungkap Rully.
Menurut dia, para pelatih telah beberapa kali membicarakan masalah tersebut ke KONI Sumsel. Bahkan, permasalahan itu juga sudah pernah disampaikan ke Gubernur Sumatera Selatan Herman Deru. Namun, hingga saat ini atlet dan pelatih masih resah karena belum juga ada kepastian.
“Penggalangan dana ini akan terus kami lakukan. Para atlet sangat bersemangat untuk tampil di PON nanti. Sungguh sayang kalau mereka tidak bisa tampil karena tidak punya alat bertanding,” pungkas mantan atlet nasional itu.
Baca juga: Panitia jabarkan protokol kesehatan ketat untuk peserta PON XX Papua
Baca juga: Optimis tepat waktu, Dinas PUPR Papua genjot kerjaan infrastruktur PON
Baca juga: KONI Pusat paparkan kesiapan PON Papua
Pewarta: Dolly Rosana
Editor: Rr. Cornea Khairany
Copyright © ANTARA 2021