Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah Indonesia menjajaki kemungkinan penambahan pasukan TNI dalam misi perdamaian PBB di Republik Demokratik Kongo, menyusul menghangatnya situasi keamanan di wilayah itu sejak November 2008 silam.
Mabes TNI sudah mengirimkan Tim Inspeksi Teknis ke Kongo untuk melihat kondisi Satgas Kompi Zeni TNI Kontingen Garuda (Konga) XX-F/Monuc yang tengah menjalankan misi perdamaian PBB, termasuk perkembangan situasi di negara itu.
Perwira Penerangan Konga XX-F/Monuc, Kapten Inf Leo Sugandi, melalui pesan elektroniknya kepada ANTARA di Jakarta Jumat mengatakan, tim inspeksi yang terdiri atas dua kelompok itu sudah melakukan penjajakan sejak 14 hingga 22 Januari ini.
Tim pertama yang membidangi operasi dan latihan bertugas ke Kinshasa guna melaksanakan koordinasi dengan Force Military Operation, Force Military Training Cell dan mengunjungi Military Observers yang berasal dari Indonesia.
Sedangkan tim kedua yang membidangi administrasi dan logistik bertugas ke Beni (Markas Satgas Konga XX-F) guna mengecek peralatan dan kesiapan Satgas dalam melaksanakan tugas yang diamanatkan PBB.
Tim pertama piminan Letkol (Psk) Eris Widodo Y dan Mayor (Arm) Ferry Trisnaputra mengunjungi Monuc Force Training Centre (FTC) di Kinshasa, untuk mendapatkan gambaran lebih rinci tentang peran dan tugas pasukan PBB di Kongo.
Tim Mabes TNI juga melaksanakan kunjungan ke MONUC Operations Branch dan menerima paparan tentang situasi terakhir, termasuk rencana penambahan pasukan PBB di Kongo.
Perwira Koordinator Operasi MONUC menjelaskan,situasi terakhir di Kongo cukup "hangat", terutama di wilayah Timur tempat Satgas Kompi Zeni TNI bertugas.
Tim kedua antara lain beranggotakan Letkol (Chb) Tri Agung Martiono, Letkol (Inf) Muhamad Fauzi, Mayor (Inf) Supriyadi Afta dan Serka Iswadi bertolak ke Beni dan menerima laporan dari Wakil Komandan Satgas-Mayor Czi Cornelles Rompas mengenai kondisi personel dan materiil Satgas serta tugas-tugas dalam mendukung proses DDRRR (Disarmament, Demobilization, Repatriation, Resettlement, Reintegration) di Kongo.
Berkaitan dengan memanasnya situasi di Kongo, maka MONUC merencanakan akan menambah kekuatan militer sekitar 2.000 personel yang akan ditempatkan di Brigade North Kivu. Anggota tim inspeksi-Mayor (Arm) Ferry Trisnaputra menyebutkan, dalam pasukan tambahan tersebut, TNI kemungkinan akan bertindak sebagai FPU (Force Protection Unit).
Rencananya, pasukan tersebut akan bertugas mengamankan dan mengawal aset dan pejabat penting PBB di Kongo.
Dewan Keamanan PBB sedang mempertimbangkan untuk memperkuat pasukan penjaga perdamaian untuk Republik Demokrasi Kongo.
Resolusi yang dirancang Perancis itu hendak menambah hampir 3.100 lagi tentara dan polisi pada 17 ribu penjaga perdamaian yang sudah berada di Kongo timur.
(*)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2009