Jakarta (ANTARA News) - Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Linda Amalia Sari Gumelar menyebutkan bahwa kanker payudara tengah mengancam perempuan Indonesia karena 26 dari 100.000 perempuan terdeteksi mengidap kanker payudara.

"Berdasarkan data Global Burden of Cancer angka kasus kanker payudara di Indonesia 26 per 100.000 perempuan," kata Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Linda Amalia Sari Gumelar pada acara "Seminar dan Talkshow tentang Pengenalan dan Deteksi Dini Kanker Payudara Untuk Masyarakat Umum" di Jakarta, Selasa.

Linda menambahkan, berdasarkan data Sistem Informasi Rumah Sakit (SIRS) tahun 2007 menunjukkan kejadian kanker payudara mencapai 21,69 persen, lebih tinggi dari kanker leher rahim yang angkanya 17 persen.

Kasus kanker payudara di RS Dharmais juga terus meningkat, dari 221 kasus pada tahun 2003 menjadi 657 kasus pada tahun 2008.

"Sayangnya 60-70 persen pasien yang datang sudah stadium lanjut," katanya.

Sementara itu, berdasarkan survey yang dilakukan Yayasan Kesehatan Payudara Jakarta tahun 2005 menunjukkan 80 persen masyarakat tidak mengerti pentingnya pemeriksaan dini payudara.

Padahal, menurutnya dengan mengacu pada terus bertambahnya jumlah kasus maka kanker payudara menjadi ancaman bagi perempuan Indonesia.

Karena itu, menteri mengimbau kepada seluruh jajaran pelayanan kesehatan untuk dapat terus membantu masyarakat terkait sosialisasi mengenai hal-hal yang berkaitan dengan kanker payudara.

"Pemberdayaan perempuan juga penting dilakukan untuk mencegah dan menghadapi penyakit itu," katanya.

Ia mengakui, penyakit kanker payudara dapat menurunkan kualitas hidup perempuan karena banyak perempuan yang seharusnya masih bisa berkarya tapi kehilangan harapan hidup karena penyakitnya.

Lebih lanjut dia juga mengatakan, fokus utama untuk mengatasi masalah tersebut adalah dengan melakukan upaya pencegahan.

Dia mengatakan, perempuan dewasa dan remaja putri perlu diberikan informasi mengenai pencegahan penyakit kanker sehingga dapat melindungi diri sendiri dan terhindar dari penyakit tersebut.

"Salah satu upaya yang bisa dilakukan adalah dengan melakukan mamografi," katanya.

Karena itu pihaknya akan terus mencari solusi agar pelayanan mamografi dapat terjangkau dan terlayani bagi semua perempuan mulai dari perkotaan hingga pedesaan serta tingkat perempuan yang paling rentan.
(ANT/A024)

Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2010