Jakarta (ANTARA) - Sebanyak 37 persen atau 3.900 warga di Kelurahan Cikoko, Jakarta Selatan, belum mengikuti vaksinasi COVID-19 dosis pertama.

"Jumlah yang sudah divaksin itu ada 6.647 dari target kita 10.547. Jadi masih sekitar 63 persen lah yang sudah divaksin," kata Lurah Cikoko Fitrianti saat dihubungi di Jakarta, Jumat.

Dia mengatakan, salah satu faktor yang membuat warganya enggan ikut vaksin karena kurang percaya dengan efek samping yang ditimbulkan vaksin AstraZeneca.

Bahkan, kata dia, sebagian besar warganya yang belum divaksin tersebut menginginkan vaksin jenis Sinovac agar mereka mengikuti vaksinasi COVID-19.

"Permintaan warga memang begitu, awalnya mereka lihat dari vaksin jenis AstraZeneca, tapi setelah mereka melihat reaksinya jadi enggan ikut vaksin. Padahal kita sudah edukasi secara 'door to door' dengan tenaga kesehatan," kata Fitrianti.

Baca juga: 5.279 tenaga kesehatan di Jakarta Timur telah divaksin ketiga
Baca juga: Polrestro Jaktim santuni keluarga relawan vaksinasi yang meninggal

Fitrianti mengatakan, masih banyak di antara warganya yang belum vaksin mendapat informasi bohong (hoax) terkait dengan efek samping pasca disuntik.

Karena itu, pihaknya bersama petugas gabungan TNI, Polri dan Satpol PP terus menggencarkan sosialisasi agar mempercepat proses vaksinasi di wilayah tersebut.

Salah satu cara yang saat ini digunakan adalah dengan mengadakan "doorprize" (hadiah) bagi setiap warganya yang ingin vaksin yang berlangsung pada Jumat, 13-15 Agustus 2021.

Kemudian untuk memudahkan pendataan warga yang belum vaksin, jajarannya telah menandai tiap rumah dengan stiker. "Kami sudah jauh-jauh hari menempelkan stiker ke rumah-rumah warga pada Juli lalu," katanya.

Hal itu untuk mendata warga yang belum mendapat vaksinasi COVID-19. "Karena bisa saja dalam satu rumah itu ada yang sudah vaksin atau belum vaksin, makanya ini untuk mengetahui jumlahnya", katanya.

Pewarta: Sihol Mulatua Hasugian
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2021