Jakarta (ANTARA News) - Istana Kepresidenan Republik Indonesia di Jakarta akan menyuguhkan nasi goreng dan bakso dalam jamuan makan malam kenegaraan yang akan dihadiri oleh Presiden Amerika Serikat Barack Obama.

"(Disiapkan) nasi goreng dan bakso," kata Juru Bicara Kepresidenan, Julian Aldrin Pasha ketika ditemui di komplek Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin.

Julian menjelaskan, pihak istana memilih menyajikan nasi goreng dan bakso setelah meluangkan waktu untuk mencari tahu jenis makanan Indonesia yang disukai oleh Presiden Obama.

"Ini sudah lama kita persiapkan," katanya.

Julian menjelaskan, penyajian nasi goreng dan bakso itu adalah inisiatif pihak istana. Tidak ada pesanan dari Obama, katanya.

Selain menyiapkan makanan, pihak Istana Kepresidenan juga menyiapkan berbagai hal lain untuk memperlancar kunjungan Obama di Indonesia.

Sejak Senin pagi, Istana Kepresidenan mulai menata diri untuk mempersiapkan penyambutan bagi Presiden Amerika Serikat Barack Obama yang akan mengunjungi Indonesia pada 9-10 November 2010.

Kesibukan terlihat mulai dari luar hingga dalam komplek istana. Di luar komplek, sejumlah pekerja sibuk mempercantik tampilan tempat untuk memampang gambar Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan pemimpin negara sahabat yang akan menjadi tamu negara.

Tempat gambar kepala negara itu masih kosong. Para pekerja justru sibuk memperindah bingkai dan penyangga tempat gambar yang tingginya sekitar lima meter itu.

Mereka menggunakan kain dan bunga-bunga untuk memperindah tampilan, sementara pekerja lain sibuk membersihkan sampah di sekitar taman Sekretariat Negara.

Beberapa pekerja membersihkan sampah, pekerja lainnya memotong dahan pohon yang dianggap memperburuk pemandangan.

Puluhan prajurit TNI juga berkumpul di taman yang sama, namun sekitar pukul 11.30 WIB, lima truk membawa puluhan prajurit bersenjata laras panjang itu meninggalkan komplek istana.

Ruas jalan di sekitar istana juga dibuat lebih cantik dengan menggunakan sejumlah bendera Indonesia dan Amerika yang berkibar berdampingan, meski yang akan berkunjung pertama kali adalah Presiden Austria Heinz Fischer.

Puluhan bendera Indonesia dan Amerika Serikat berjejer rapi di Jalan Juanda, terutama yang tepat berada di depan Istana Negara.

Tepat di halaman depan Istana Negara, sejumlah lampu sorot disiapkan. Lampu-lampu dengan penyangga setinggi sekitar 1,5 meter itu diatur rapi dengan jarak yang tertentu.

Pagar komplek istana yang biasanya tidak dihias, kini sudah berubah. Bendera Merah Putih dengan aneka bentuk dan kreasi dibentangkan di sepanjang pagar yang mengelilingi komplek Istana Kepresidenan.

Di halaman tengah istana, sebuah panggung yang cukup besar dibangun. Rencananya panggung itu akan digunakan untuk menampung sedikitnya 300 wartawan dari Indonesia dan Amerika Serikat yang akan meliput konferensi pers bersama Presiden Yudhoyono dan Barack Obama.

Presiden Amerika Serikat Barack Obama akan mengunjungi Indonesia pada 9 dan 10 November 2010.

Dia akan bertemu dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, menyaksikan penandatanganan Perjanjian Kerjasama Komprehensif Indonesia-AS, mengunjungi masjid Istiqlal di Jakarta Pusat, dan memberi kuliah umum di Universitas Indonesia.

Jumat lalu (5/11) Obama telah bertolak dari Washington dan meninggalkan ibu kota AS itu selama 10 hari untuk berkunjung ke India, Indonesia, Korea Selatan dan Jepang.

India menjadi negara pertama yang disinggahinya, diikuti Indonesia, negara tempat ia menghabiskan sebagian masa kecilnya. Obama tinggal di Jakarta ketika berumur 6 hingga 10 tahun, mengikuti ibunya Ann Dunham yang menikah dengan ayah tirinya, Lolo Soetoro.

Dari Indonesia, Obama akan melanjutkan perjalanan ke Korea Selatan dan Jepang, demi menghadiri KTT G20 di Seoul dan KTT APEC di Yokohama.

(F008*P008/S026)

Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2010