"Surat terbuka ini berisi tentang apresiasi dan kritik terhadap kebijakan Presiden AS Barack Obama," kata Sekretaris Jenderal FUI Muhammad Al Khaththath, saat membacakan surat terbuka tersebut.
Menurut dia, pihaknya mengapresiasi kebijakan Obama dalam memberikan perlindungan kepada umat Islam di New York dan memberikan keleluasaan untuk membangun masjid.
Namun, lanjut dia, pihaknya menyayangkan kebijakan Obama yang mengirim 30 ribu pasukan AS ke Afghanistan sebagai tambahan dari 140 ribu pasukan dan sekutunya untuk memerangi kaum muslimin.
"Tindakan ini menyakitkan seluruh umat Islam di dunia. Kebijakan itu tidak bisa dibenarkan oleh akal sehat dan mencederai hakikat kemanusiaan dan mengandung muatan ideologis memusuhi umat Islam," katanya.
Oleh karena itu, bila Presiden AS Barack Obama ingin menjalin kemitraan dengan bangsa-bangsa dan negara muslim seperti Indonesia, maka sudah semestinya Obama mengevaluasi kebijakannya dengan menarik pasukan AS dari Afghanistan dan meminta maaf kepafa umat Islam serta mengganti rugi kepada korban perang.
Selain itu, pihaknya juga menuntut agar pemerintah AS menutup penjara-penjara sadid di Guantanamo di Cuba, Bagram di Afghanistan dan Abus Ghraib di Irak serta membebaskan para tahanan politik.
"Kami juga menuntut agar penguasa penjara diadili karena telah melakukan pelecehan kepada umat Islam dan Al Quran di penjara-penjara dan memberikan hukuman yang berat kepada mereka," katanya.
Pemerintah AS juga harus menghentikan bantuan keuangan dan teknik termasuk pelatihan kepada penanganan teroris di dunia Islam, termasuk Densus 88 di Indonesia yang telah terbukti melakukan pelanggaran HAM berat kepada umat Islam dalam penyiksaan dan pembunuhan hanya karena disangka teroris.
"Serta menghentikan campur tangan pemerintahan AS dan kaki tangannya di dunia Islam, termasuk Indonesia dengan menciotakan kondisi instabilitas dan ancaman disintegrasi, seperti kasus OPM dan RMS di Papua," katanya seraya mengatakan umat Islam tidak rela eksploitasi kekayaan alam oleh perusahaan Amerika karena hakikatnya seperti penjajah.
Ketika ditanya, apakah FUI menolak kedatangan Obama, jawab Muhammad, pihaknya tidak menolak atau mendukung kedatangan Obama ke Indonesia pada Selasa (9/11) nanti, namun pihaknya hanya mengirimkan surat itu kepadanya sebagai dakwah kepadanya.
Puluhan orang yang mengatasnamakan FUI itu terdiri dari beberapa organisasi Islam, antara lain, Komite Indonesia untuk Solidaritas Dunia Islam (KISDI), Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia (DDII), Gerakan Persaudaraan Muslim Muhammadiyah, MER-C, Gerakan Pemuda Islam dan Nahdlatul Ulama (NU).
Aksi mereka dikawal ketat aparat kepolisian setempat.
(ANT/S026)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2010