dengan digitalisasi penggunaan pembayaran digital dan sebagainya akan memudahkan perbankan untuk melihat track record cashflow pelaku UMKM
Jakarta (ANTARA) - Menteri Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah (Menkop UKM) Teten Masduki mengungkapkan digitalisasi menjadi media percepatan perluasan pembiayaan bagi UMKM.
"Saya kira dengan digitalisasi penggunaan pembayaran digital dan sebagainya akan memudahkan perbankan untuk melihat track record cashflow pelaku UMKM," ujar Teten dalam seminar daring di Jakarta, Jumat.
Dengan demikian, lanjutnya, mungkin nanti ke depannya dan kemungkinan sudah dimulai di mana aset bukan lagi hal penting dalam pinjaman, karena kemampuan membayar cicilan dan bunga jauh lebih penting daripada aset.
"Kalau semua UMKM nanti sudah digitalisasi seperti sekarang sudah terhubung ke platform digital, itu jejak rekam cashflow-nya bisa dilihat. Saya kira hal tersebut akan membuka akses pembiayaan bagi UMKM lebih baik," katanya.
Saat ini UMKM yang dikenal tangguh dan tahan banting berupaya untuk terus beradaptasi dan bertransformasi di era pandemi, meskipun kondisi pandemi memiliki dampak yang signifikan bagi pelaku UMKM.
Baca juga: Pemerintah terus genjot digitalisasi UMKM dari awal pandemi
Menkop UKM Teten Masduki menyampaikan bahwa peran UMKM sangat strategis dalam pertumbuhan ekonomi negeri ini namun persentase pembiayaan untuk UMKM kalau dilihat dari total pembiayaan perbankan masih kecil, baru mencapai 20 persen.
"Presiden RI telah meminta pembiayaan UMKM dinaikkan rasio kredit perbankan dari 20 persen menjadi 30 persen pada tahun 2024. Kemudian platform KUR tanpa agunan dari Rp50 juta menjadi Rp100 juta. Dan meningkatkan pembiayaan UMKM menjadi Rp20 miliar, ini KUR Khusus saya kira ini bisa dianggap untuk merangsang pertumbuhan UMKM naik kelas," kata Teten.
Selama ini, tambahnya, struktur ekonomi kita tidak berubah dari waktu ke waktu di mana yang dominan adalah usaha mikro, padahal di Indonesia banyak pembiayaan bagi usaha mikro namun hanya untuk modal kerja sehingga sedikit sekali usaha mikro yang bisa naik kelas.
Selain itu, menurut Teten, UKM masih kurang dalam pemanfaatan teknologi dan inovasi. Saat ini kira-kira per Juni 2021 baru 14,6 juta UMKM yang onboarding di ekosistem digital.
Baca juga: Menkop UKM sebut digitalisasi bagian penting penguatan ekonomi UMKM
"Saya kira pandemi Covid-19 sangat signifikan mendorong transformasi, akselerasi UMKM go digital. Sebelum pandemi Covid-19 baru 8 juta UMKM yang onboarding di ekosistem digital selama 8 tahun, sekarang hanya dalam waktu 1,5 tahun sudah 14,6 juta UMKM, Ini saya kira sudah cukup baik," ujarnya.
Target Kemenkop UKM nantinya akan ada 30 juta UMKM yang onboarding di ekosistem digital pada tahun 2024. Dan ini artinya yang disasar adalah pelaku usaha mikro dengan kapasitas produksi dan juga daya saing produknya yang terbatas.
Menkop UKM juga berpendapat bahwa digitalisasi dapat meningkatkan pemasaran produk UMKM.
Baca juga: BSSN: Pertumbuhan UMKM digital perlu dibarengi ilmu keamanan siber
Baca juga: Digitalisasi berikan manfaat berkelanjutan untuk UMKM
Pewarta: Aji Cakti
Editor: Subagyo
Copyright © ANTARA 2021