Kami di DKI Jakarta tidak pernah mengurangi atau mengubah data-data
Jakarta (ANTARA) - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menegaskan data kematian akibat virus corona maupun dimakamkan menggunakan protokol COVID-19 dilaporkan secara transparan kepada pihak terkait.
“Kami di DKI Jakarta tidak pernah mengurangi atau mengubah data-data,” kata Anies Baswedan di Jakarta, Jumat.
Menurut dia, kematian selama pandemi selalu dilaporkan apa adanya karena menurut organisasi kesehatan dunia (WHO), semua data kematian perlu dicatat dan dilaporkan.
Gubernur DKI menambahkan sejak awal pandemi ketika masih ada keterbatasan kewenangan dan kapasitas pemeriksaan, pihaknya menggunakan data pelayanan pemakanan agar bisa mendeteksi bahwa wabah itu sudah masuk ke Jakarta.
“Prinsip kami di DKI Jakarta dalam menangani semua masalah, termasuk COVID-19, menggunakan ilmu pengetahuan, menggunakan data yang benar dan akurat, serta transparansi data,” ucapnya.
Baca juga: Kematian pasien COVID-19 di Jakarta umumnya terjadi di rumah sakit
Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu mengungkapkan soal data kematian tersebut saat mengunggah melalui akun Instagram pribadinya mengenai penamaan blok pemakaman di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Rorotan, Jakarta Utara.
Pihaknya menamai blok pemakaman Syuhada untuk warga beragama Islam dan bagi warga yang beragama Kristen dan Katolik, pihaknya berkonsultasi dengan forum kerukunan umat beragama (FKUB) yang mewakili dua agama itu dengan menyampaikan nama Santo Yosef Arimatea.
“Kini blok makam itu terpampang jelas. Biarkan sanak saudara, anak-cucu yang di masa depan, datang untuk berziarah akan menemui nama-nama mulia di tempat peristirahatan terakhir nenek-kakek dan leluhurnya,” ucapnya.
Anies menjelaskan penamaan blok makam itu dilakukan sesuai dengan pesan kemuliaan dan bukan diasosiasikan sebagai korban COVID-19 dan bukan sekedar diberi nomor blok.
“Sering kami utarakan bahwa yang baru dikuburkan itu Syahid. Insya Allah dimuliakan dan berada di tempat mulia di sisi Allah SWT,” katanya.
Baca juga: DKI Jakarta-Jatim berkontribusi besar kematian akibat COVID-19
Sementara itu, berdasarkan data Pemprov DKI Jakarta yang dihimpun melalui corona.jakarta.go.id, jumlah warga meninggal dunia di DKI Jakarta akibat COVID-19 dan dimakamkan sesuai protokol COVID-19 mencapai 12.908 orang hingga Kamis (12/8).
Adapun persentase tingkat kematian di DKI Jakarta mencapai 1,5 persen dari total kematian di Indonesia mencapai 113.664 orang.
Pewarta: Dewa Ketut Sudiarta Wiguna
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2021