CMO Tokocrypto Nanda Ivens mengatakan untuk mendukung rencana itu mereka menghadirkan program #1TKOfor1Indonesia sepanjang Agustus 2021.
Baca juga: Wamendag : bursa kripto berikan perlindungan pada konsumen
"Ini adalah bentuk upaya kami untuk mengenalkan dan menumbuhkan industri aset kripto dan blockchain di Indonesia. Berdasarkan data Tokocrypto, per hari ini tercatat kurang lebih 21,000 orang yang melakukan registrasi di Tokocrypto sejak program #1TKO1Indonesia”, kata Nanda dalam siaran resmi, Jumat.
Pengguna baru Tokocrypto yang mendaftar selama periode Agustus 2021 berkesempatan mendapatkan 1 TKO. Adapun jumlah TKO yang didapatkan bisa bertambah jika melakukan misi-misi tertentu.
Nasabah Tokocrypto yang teregistrasi juga bisa mendapatkan TKO melalui kerja sama Tokocrypto dengan CoinMarketCap. Pengguna dapat menambah dan menguji pengetahuan tentang TKO Token dengan membaca dan mengikuti tes TKO Token pada program Learn and Earn.
Dalam perjalanannya, TKO berupaya merangkul kepercayaan masyarakat Indonesia, apalagi di masa pandemi banyak orang yang mencari peluang lain dalam memperoleh pendapatan pasif melalui aset kripto.
"Utilitas TKO yang ada tentunya memberikan kepercayaan bagi user untuk menginvestasikan dananya dan memperoleh berbagai benefit di TKO”, ungkap Salsha, salah satu pengguna TKO.
Glenn Ardi, Founder Ngomongin Uang (NGOMU) yang berinvestasi TKO menilai bahwa Tokocrypto memiliki keseriusan dalam mengembangkan elemen-elemen krusial, seperti faktor keamanan, legalitas, fee trading, likuiditasnya, teknologi serta ketahanan servernya.
"Karena itulah, saya memutuskan ikut berinvestasi di TKO sebagai exchange token dari Tokocrypto”, ungkap Glenn. “Menurut saya, makna dari investasi itu kan untuk disimpan dalam jangka panjang, dan TKO sejauh ini saya rasa masih baru lahir. Masih terlalu dini untuk berekspektasi berlebihan untuk aset yang baru lahir beberapa bulan. Jadi ya saya simpan saja, sambil saya ikuti perkembangan project-projectnya."
Token burn
Baru-baru ini, Tokocrypto juga telah melakukan token burn pertama kalinya dengan membakar hampir 200,000 TKO.
Token burn adalah proses pengurangan token secara permanen yang dilakukan demi menjaga suplai TKO Token tetap stabil.
TKO burn dilakukan sebanyak 4 tahap, yaitu tahap pertama pada tanggal 26 Juli 2021 sebanyak 10 persen dari TKO yang beredar yaitu sebesar 19985.334 TKO.
Tahap kedua pada 27 Juli sebanyak 15 persen yaitu 29,978.001 TKO yang dilanjutkan tahap tiga pada 29 Juli sebanyak 25 persen yaitu 49,963.335 TKO dan terakhir pada 30 Juli sebanyak 50 persen yaitu 99,926.67 TKO.
Baca juga: Indodax nilai perdagangan aset kripto bisa pacu pertumbuhan ekonomi
Baca juga: Bank-bank diprediksi ikuti JP Morgan dan BoA sediakan aset kripto
Baca juga: Amazon bantah terima pembayaran Bitcoin
Pewarta: Alviansyah Pasaribu
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2021