Padang (ANTARA News) - PT. Pertamina kembali menambak pasokan Bahan Bakar Minyak (BBM) untuk kebutuhan di Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat, sebanyak 52 ton yang dijadwalkan berangkat Senin.

"Pertamina berkomitmen untuk memenuhi kebutuhan BBM di Mentawai, pasca diperpanjangnya masa tanggap darurat bencana tsunami hingga dua pekan ke depan," kata Asisten Hubungan Pelanggan Pertamina Pemasaran Regional I, Rustam Aji, kepada ANTARA News di Padang.

Rustam menjelaskan, BBM yang dipasok awal pekan ini diarahkan ke Tua Pejat --ibukota kabupaten Kepulauan Mentawai--, terdiri sebanyak 38 ton jenis premium dan 14 ton untuk solar yang dijadwalkan berangkat dari Bungus Teluk Kabung Padang.

Sementara itu, hasil pemantauan pihak Pertamina di Kepulauan Mentawai, persedian stok pada akhir pekan (7/11) masih ada sebanyak 19 ton jenis premium, solar tujuh ton dan minyak tanah lima ton.

Stok yang masih tersedia pada tingkat Agen Premium Minyak dan Solar (APMS) di kabupaten itu, diperkirakan masih mencukupi beberapa hari ke depan.

Jadi, untuk memenuhi kelancaran arus transportasi dalam pendistribusian bantuan logistik ke titik-titik pengungsian korban bencana tsunami tak akan menjadi kendala ketersedia bahan bakar.

Apalagi, katanya, dijadwalkan pada Selasa tambahan stok sudah sampai lagi sebanyak 52 ton, sehingga persedian bahan bakar di Kepulauan Mentawai, diyakani tak akan ada kelangkaan.

Rustam menjelaskan, sejak pasca bencana gempa 7,2 Skala Richter (SR) dan gelombang tsunami melanda Kepulauan Mentawai pada (25/10), telah disalurkan BBM sebanyak 54 ton jenis bensin, solar 41 ton dan minyak tanah 50 ton.

Rincian pengirimannya, mulai pada 27 Oktober ke Sikakap --posko utama tanggap darurat bencana tsunami--, tercatat 10 ton premium, lima ton solar dan 15 ton minyak tanah.

Kemudian tiga hari kemudian (30/10) dipasok lagi ke Sikakap, premium sebanyak 10 ton, solar 13 ton, minyak tanah 10 ton. Pada waktu bersamaan disalurkan BBM ke Tua Pejat sebanyak enam ton premium, empat ton solar, dan 10 ton minyak tanah.

Selanjutnya pada 5 November lalu, dipasok BBM ke Sikakap, jenis premium 28 ton, solar tercatat 19 ton dan minya tanah sebanyak 15 ton.

"Sejak pasca-bencana gempa dan tsunami di Mentawai, tak ada persedian BBM yang kurang dan apalagi terjadi kelangkaan. Pihaknya juga berharap ke masyarakat agar tak mempermain harga BBM disaat kebutuhan meningkat pasca bencana," katanya.
(T.KR-SA/M027/P003)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2010