Surabaya (ANTARA News) - Abu vulkanik Gunung Merapi menurunkan tingkat jumlah atau faktor keterisian (load faktor) penumpang di maskapai Sriwijaya Air ke semua rute di Pulau Jawa.

"Angka load factor kami turun sekitar 5 hingga 7 persen dibandingkan kondisi normal atau mengangkut 22.000 penumpang per hari di 178 rute penerbangan secara nasional," kata Corporate Communication Senior Manager Sriwijaya Air, Ruth Hanna Simatupang, dihubungi di Jakarta, Senin.

Menurut dia, penurunan angka tersebut karena manajemen perseronya menutup semua penerbangan ke sejumlah rute yang melewati Yogyakarta tanggal 7 November 2010 - 8 November 2010.

"Rute melalui Yogyakarta yang dilakukan beruntun, yakni Jakarta - Yogyakarta - Balikpapan - Tarakan - Yogyakarta - Balikpapan. Rute tersebut terpaksa kami potong tanpa Yogyakarta," ujarnya.

Padahal, jelas dia, rute penerbangan yang melewati Yogyakarta merupakan salah satu rute terpadat mengingat Kota Gudeg banyak diminati wisatawan maupun pelajar.

"Sementara itu, frekuensi penerbangan rute Jakarta - Semarang melalui Yogyakarta bisa terjadi sebanyak dua kali penerbangan per hari," katanya.

Saat itu, ia menyebutkan, jumlah penumpang yang bisa diterbangkan di rute tersebut mencapai 300 orang. Kalau Jakarta - Yogyakarta seluruh penumpangnya 140 orang per hari.

"Lalu, Jakarta - Solo lewat Yogyakarta bisa menerbangkan 420 orang dengan tiga kali penerbangan," katanya.

Menyikapi penutupan rute penerbangan tersebut, Direktur Niaga Sriwijaya Air, Toto Nursatyo, membenarkan, dampak letusan Gunung Merapi yang memunculkan abu vulkanik sangat membahayakan keselamatan penumpang di wilayah Pulau Jawa.

"Untuk itu, direksi memutuskan menutup semua penerbangan dari atau ke Yogyakarta, Semarang, Solo, Bandung kecuali Semarang - Jakarta tetap beroperasional pada tanggal 7 November 2010," katanya.

Ia berharap, penutupan rute tersebut segera normal pada hari Selasa (9/11) sehingga penumpang dapat menjalankan aktivitasnya seperti semula. Kini, pihaknya masih menunggu pemberitahuan lebih lanjut dari pengelola Bandara Adi Sutjipto Yogyakarta.
(T.ANT-07F002/P003)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2010