Klaten (ANTARA News) - Seorang relawan asal Kota Solo, Anton Dwi, harus mendapatkan perawatan intensif di Rumah Sakit Umum Pusat dr Soeradji Tirtonegoro Klaten, Jawa Tengah, karena terluka saat mengevakuasi warga di Kecamatan Kemalang.
"Relawan tersebut terluka karena benturan di kepalanya," kata Pejabat Hubungan Masyarakat RSUP dr Soeradji Tirtonegoro Klaten, Petrus Trijoko, di Klaten, Minggu.
Anton yang beralamat di Kecamatan Laweyan, Solo, dilarikan ke rumah sakit pada Minggu sekitar pukul 09.00 WIB.
Sementara itu, korban erupsi Gunung Merapi yang dirawat di Rumah Sakit Umum Pusat dr Soeradji Tirtonegoro, hingga Minggu siang, bertambah 15 orang.
"Total seluruh pasien yang dirawat di bangsal khusus korban erupsi Merapi rumah sakit ini menjadi 132 orang," kata Petrus.
Namun, lanjut dia, beberapa pasien telah meninggalkan rumah sakit dan menjalani rawat jalan.
Sebanyak 15 warga yang mulai dirawat sejak Minggu pagi, lanjut Petrus, sebagian besar berasal dari Klaten yakni dari Kecamatan Kemalang, Manisrenggo, dan Karangnongko.
Para korban, lanjutnya, mengalami luka bakar atau combotio dan mendapatkan perawatan di ruang khusus korban erupsi Merapi di bekas ruang instalasi gawat darurat.
"Korban lainnya secara merata dirawat di bangsal Melati, Dahlia, Kenanga, Teratai, dan Menur," kata Petrus.
Dia menjelaskan, RSUP Klaten telah menyiapkan beberapa ruangan darurat jika terdapat tambahan korban erupsi Merapi yang masuk ke rumah sakit tersebut.
"Selain itu, tim dokter tetap bersiaga karena waktu terjadinya letusan Merapi tidak dapat diprediksi," katanya.
(ANT-202/A035/S026)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2010