Jakarta (ANTARA) - Sejumlah nama baru akan ambil bagian dalam turnamen Free Fire Master League (FFML) Season IV, termasuk RANS Esports dan Dewa United Esports.

Menurut produser Garena Free Fire Indonesia, Christian Wihananto, telah menjadi kebiasaan turnamen guna mempertemukan tim jagoan dengan tim baru setiap musimnya.

"Kita selalu mendatangkan tim-tim baru yang melahirkan bibit-bibit baru yang bisa kita tempa, yang bisa kita asah. Jadi, beberpa tim-tim baru yang muncul, seperti RANS Esports, Monochrome, serta Dewa United, jadi ada beberapa tim baru yang setiap Season-nya akan keluar di liga kami," kata Christian dalam konferensi pers virtual, Kamis.

Seperti season sebelumnya, FFML Season IV masih menggunakan sistem dua divisi, divisi 1 dan divisi 2. RANS Esports, yang sebelumnya dikenal sebagai NGID Esports berhasil "naik kelas" dari divisi 2 musim lalu menjadi divisi 1 musim ini.

NGID Esport menjuarai FFML divisi 2 Season III dan menarik perhatian berbagai pihak, termasuk pengusaha sekaligus publik figur terkenal, Raffi Ahmad.

Ketertarikan pemilik klub bola RANS Cilegon FC itu kemudian berbuah terjadinya akuisisi tim NGID Esports menjadi sebuah divisi skuad Free Fire di bawah nama RANS Esports.

Baca juga: Garena gelar turnamen untuk dukung industri Esports Indonesia

"NGID Esports dulu menjuarai season 3 untuk divisi 2, untuk Season IV ini mereka naik kelas ke divisi 1. Gara-gara mereka naik kelas sempat banyak dilirik organisasi-organisasi, bahkan sekarang mereka pun sudah join divisi 1 liga kami, mereka berganti nama menjadi RANS Esports," kata Christian.

Pada FFML Season IV, RANS Esports akan menghadapi tim-tim besar divisi 1 lainnya seperti RRQ Hades dan EVOS Esports.

Divisi 2 Free Fire Master League Season IV (ANTARA/HO-Garena Indonesia)

Masing-masing divisi pada terdiri dari 18 tim. Khusus divisi 2, Garena menambahkan alokasi tim, sebelumnya 12 tim menjadi 18 tim.

Baca juga: Pevita Pearce ajak penggemar esports meriahkan Summer Rich


Christian berharap dengan bertambahnya jumlah tim tersebut dapat meningkatkan kompetisi pada tiap level divisi sekaligus menjadi tempat mengasah dan melahirkan bibit atlet esport yang dapat naik ke liga profesional, bahkan dapat menjadi perwakilan terbaik yang akan membela Indonesia di panggung internasional.

Sejak pertama kali diadakan pada 2018, menurut Christian, Free Fire telah mencetak jutaan atlet esports yang berprestasi mulai dari juara nasional dan bahkan juara dunia.

Selain itu antusiasme masyarakat terhadap turnamen dari Garena terus meningkat yang dibuktikan dengan jumlah penonton turnamen esports Free Fire yang terus meningkat dari tahun ke tahun.

Tercatat, penonton FFML dan FFIM 2020 Fall mencapai lebih dari 26 juta total view, sementara di FFML FFIM 2021 Spring jumlah ini meningkat menjadi lebih dari 43 juta total view dalam kanal Facebook dan YouTube Free Fire.


Baca juga: EVOS: Indonesia motor utama industri "esports" di Asia Tenggara

Pewarta: Arindra Meodia
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2021